Jumat, 24 Mei 2013

Misteri Kota Kota Yang Hilang Di Dunia - bagian I

Misteri Kota Kota Yang Hilang Di Dunia

Bagian I

Sejarah mencatat banyak kota yang dulunya terkenal namun dinyatakan hilang dan meninggalkan sisa dalam bentuk reruntuhan yang akan dikenang sepanjang masa. Kota tersebut memiliki banyak rahasia yang belum terungkap dan masih menjadi misteri hingga sekarang.

Bencana alam seperti gempa bumi, menjadi salah satu penyebab musnahnya kota tersebut. Beruntung beberapa arkeolog mampu membongkar reruntuhan tersebut sehingga jejak kota yang hilang ini bisa ditemukan. Berikut tujuh kota yang hilang di dunia dilansir Reader Digest Asia.

1. Machu Picchu
Kota klasik yang hilang , Machu Picchu sudah lama tidak dihuni manusia selama hampir 500 tahun sebelum ditemukan kembali pada 1911. Situs ini ditemukan kembali oleh arkeolog dari Universitas Yale Hiram Bingham.  
Machu Picchu berada di  atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Situs tersebut merupakan simbol Kerajaan Inca yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukkan Kerajaan Inca.
Machu Picchu adalah sebuah kota di ketinggian yang menjadi istana bagi sejumlah Raja Inca. Letaknya terpencil di daerah pegunungan di atas Lembah Urumamba di Peru. Kota ini didirikan pada abad ke 15 Masehi, namun ditinggalkan seabad berikutnya bersamaan dengan runtuhnya peradaban Inca oleh serangan Spanyol. Masyarakat lokal di sekitar lembah umumnya mengetahui keberadaan Machu Picchu, namun kota ini baru tersiar ke dunia luar setelah dipublikasi pada tahun 1911 oleh sejarawan Amerika Hiram Bingham.

Machu Picchu terdiri dari dua wilayah, yaitu wilayah perkotaan dan wilayah pertanian. Wilayah perkotaan terbagi lagi menjadi wilayah permukiman, wilayah kerajaan, serta wilayah suci yang dipisahkan oleh sebuah lapangan besar. Sedangkan wilayah pertanian juga terbagi ke menjadi wilayah atas dan wilayah bawah, dengan stuktur lahan bertingkat di tepi jurang. Bangunan kota umumnya dibuat dari potongan batu yang disambung dengan teknik yang disebut ashlar, yaitu pemotongan dengan sudut sempurna. Teknik ini sangat tahan terhadap guncangan sehingga cocok dengan kondisi geografis Peru yang banyak mengalami gempa. Letaknya di ketinggian sesuai dengan kebudayaan Inca yang sangat memperhatikan faktor astronomis.

2. Akhetaten
Kota yang dulu pernah menjadi pusat Kerajaan Mesir kuno selama 15 tahun (1352-1336 SM) setelah Luxor. Rajanya bernama Ikhnaton, ayah dari Tutankhamun yang muminya menghebohkan karena dibungkus 120 kg emas. 
Ikhnaton mengembangkan agama tauhid selama 15 tahun masa pemerintahannya.  Kota ini sempat dibumihanguskan, hingga kini kota yang indah di tepi sungai Nil itu hilang dari peta. Dan diganti nama menjadi Tell Al Amarna.

3. Babel
Babel salah satu kota penting yang didirikan oleh Nimrod di tanah Sinar (Sumer), Babilonia kuno. Menurut tradisi Babilonia, kota itu didirikan oleh dewa Marduk, dan dihancurkan oleh Sargon pada sekitar 2350 SM sewaktu ia mengambil tanah dari sana untuk mendirikan ibukotanya yang baru, Agade. Kota yang dulunya besar dan makmur tetap menjadi limbah tandus sampai hari ini. Kota ini terkenal dengan Babel Towernya.

4. Nan Madol
Nan Madol merupakan reruntuhan kota yang terletak di sebelah timur pulau Pohnpei. Kota ini sebelumnya merupakan ibukota Dinasti Saudeleur hingga sekitar tahun 1628. Nan Madol terdiri dari hampir ratusan pulau buatan dibuat dari karang dan dihubungkan oleh kanal. Nan Madol didirikan sekitar tahun 1200 dan diduduki sampai awal abad ke-17.

5. Sigiriya
Sigiriya merupakan benteng yang diukir di gunung Sri Lanka abad ke-5 Masehi dan berkembang sebagai sebuah biara Buddha selama hampir seribu tahun. Tempat ini merupakan destinasi wisata populer. Sigiriya dibangun pada masa pemerintahan Raja Kassapa I (477 – 495), dan merupakan salah satu dari tujuh Situs Warisan Dunia UNESCO di Sri Lanka.

6. Tikal
Tikal merupakan salah satu kota terbesar dari suku Maya. Secara misterius kota ini ditinggalkan lebih dari 90.000 penduduknya sekitar tahun 900 Masehi. Kota yang memiliki sekitar 4.000 bangunan itu akhirnya lenyap ditelan hutan selama lebih dari 1.000 tahun.
Tikal pernah menjadi ibukota dari kerajaan Maya dan sebuah kota besar di Dunia Baru. Situs ini diperkirakan ada antara tahun 200-900 Masehi. Berkat pelestarian peninggalan sejarah dengan sangat baik , hari ini banyak yang bisa diketahui tentang kemegahan Tikal pada puncaknya, serta raja-raja kuat yang memerintah di sana.Sementara situs ini kadang-kadang – seperti lainnya reruntuhan Dunia Baru – terdaftar sebagai peninggalan’situs misterius’, penelitian menunjukkan bahwa lokasi tanah di situs ini tidak dapat mendukung sejumlah besar orang bermukim di sana.
Situs megah ini diabaikan terjadi selama beberapa tahun dan kota itu ditinggalkan sampai hutan yang lebat menutupinya. 
Ekspedisi terorganisir pertama menemukan kota bangsa maya ini pada tahun 1848. Apa yang mereka temukan adalah salah satu situs terbesar yang masih hidup & merupakan penemuan fenomenal bagi dunia Baru arkeologi. Ada piramida dengan tinggi sampai 70m , istana kerajaan, prasasti monumental dan arena bermain untuk pertandingan bola suku Maya.

7. Petra
Petra adalah sebuah situs arkeologikal di Yordania, terletak di dataran rendah di antara gunung-gunung di timur Wadi Araba, lembah besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba.Salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru adalah Petra.
Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘batu’. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan.
Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan sembilan tahun sebelum Masehi sampai dengan tahun ke-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir.
Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.
Sebenarnya, asal usul suku Nabatean tak diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan kawanan unta dan domba.
Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka adalah Dushara (Dzu as-Shara/Dusares}, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Bangsa Arab kuno.
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah.
Pada tahun 106 Masehi, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan menghilang dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.
Di abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan kubah berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah Yordania sekarang ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar dari Mesir dari kejaran Raja Fir’aun. Saat berusia 10 tahun, Nabi Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini bersama pamannya.
Setelah Perang Salib di abad ke-12, Petra sempat menjadi ‘kota yang hilang’ selama lebih dari 500 tahun (lost city). Hanya penduduk lokal (suku Badui) di wilayah Arab yang mengenalnya.

8. Troya
Kota Troy / Troya berada di Turki. Kota ini tidak lebih dari sebuah legenda sampai pada 1866. Ketika digali, ditemukan banyak reruntuhan-reruntuhan bangunan yang dianggap sebagai arsitektur modern di zamannya.
Troya adalah sebuah kota legendaris dan pusat dari Perang Troya seperti yang diceritakan di dalam Kumpulan Cerita-cerita Kepahlawanan Yunani terutama di dalam Iliad, salah satu dari dua puisi kepahlawanan Homer, seorang seniman Yunani Kuno.

Saat ini nama tersebut adalah sebuah situs arkeologi, lokasi tradisional kota Troya disebut juga Turkish Truva, di Hisarlık di daerah Anatolia, dekat dengan pantai propinsi Çanakkale di sebelah barat laut Turki, barat daya Dardanelles di kaki Gunung Ida.Kota baru Ilium didirikan disana pada saat dibawah kekuasaan Kaisar Romawi Augustus. Kota ini berkembang hingga didirikannya kota Konstantinopel dan secara bertahap semakin menurun statusnya di era Byzantium.Situs arkeologi Troya dimasukkan ke dalam daftar Peninggalan Sejarah Dunia UNESCO di tahun 1998.
Perang Troya, menurut legenda, adalah penyerbuan terhadap kota Troyaoleh tentara Akhaia (Yunani Mycenaean), yang terjadi setelah Paris menculik Helena dari suaminya Menelaos, raja Sparta. Perang ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam mitologi Yunani dan diceritakan di banyak karya sastra Yunani.
Pada Perang Troya, para prajurit Yunani bersembunyi di dalam Kuda Troya yang berukuran raksasa yang ditujukan sebagai pengabdian kepada Poseidon. Kuda Troya tersebut menurut para petinggi Troya dianggap tidak berbahaya, dan diizinkan masuk ke dalam benteng Troya yang tidak dapat ditembus oleh para prajurit Yunani selama kurang lebih 10 tahun perang Troya bergejolak. Pada malam harinya, pasukan Yunani keluar dari perut kuda kayu tersebut dan akhirnya merebut kota Troya.

9. Angkor Wat
Angkor adalah ibukota Kerajaan Khmer di Kamboja yang berkuasa sekitar abad 9 sampai 15 Masehi. Kota ini ditemukan tertutup oleh hutan lebat di suatu kawasan tak jauh dari Siem Reap di Kamboja. Angkor mulai berkembang sebagai kawasan urban pada awal tahun 800-an ketika Kamboja memerdekakan diri dari Jawa. Memasuki abad ke-12, Angkor mencapai puncak arsitekturnya dengan pembangunan sejumlah monumen raksasa seperti Angkor Wat. Kota ini akhirnya mengalami kemunduran dan ditinggalkan penduduknya setelah perang berkepanjangan dengan Kerajaan Ayutthaya di wilayah barat, dan baru mulai direstorasi kembali oleh sejumlah arkeolog Perancis pada abad 19.
Dari luas wilayahnya, Angkor adalah kota terbesar di dunia sebelum revolusi industri. Sejumlah jalan dan kanal yang rumit dibangun untuk menghubungkan wilayah-wilayah perkotaan. Berkat sistem pertanian yang maju dengan irigasi yang terjamin dari danau-danau di sekitar kota, Angkor mampu menyediakan konsumsi bagi sekitar satu juta penduduknya. Bangunan batu yang ditemukan umumnya merupakan kuil-kuil Hindu dan Buddha yang didirikan untuk memuja para Raja Khmer sebagai perwujudan dewa dan boddhisattva. Sebuah laporan perjalanan yang ditulis oleh utusan Cina Zhou Daguan yang berkunjung pada tahun 1296 menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Angkor, termasuk kegiatan perdagangan, pertanian, keagamaan, serta upacara-upacara kerajaan.

10. Pompeii, dan Herculaneum
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali .Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava ke arah utara di hilir Sungai Sarnus.Pada abad pertama M, Pompeii hanyalah salah satu dari sekian kota yang berlokasi di sekitar kaki Gunung Vesuvius. Wilayah ini cukup besar jumlah penduduknya yang menjadi makmur karena daerah pertaniannya subur. Beberapa kelompok kota kecil di sekitar Pompeii seperti Herculaneum juga menderita kerusakan atau kehancuran oleh tragedi letusan Vesuvius.
didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini digunakan sebagai pelabuhan oleh pelaut Yunani dan Fenisia. Pada tahun 62 M, sebuah gempa bumi hebat merusakkan Pompeii bersama banyak kota lainnya di Campania. Di masa antara tahun 62 M hingga letusan besar Vesuvius tahun 79 M, kota ini dibangun kembali, mungkin lebih megah dalam bidang bangunan dan karya seni dari sebelumnya.
Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan sumur-sumur mengering. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79 , dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukiman lainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.



dari berbagai sumber

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]