Jumat, 14 Juni 2013

Sekilas Sejarah Olahraga Bulu Tangkis / Badminton

Sekilas Sejarah Olahraga Bulu Tangkis / Badminton

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang bulutangkis sendiri diperkirakan ialah sebuah permainan dari masyarakat Tionghoa yang disebut Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Permainan ini dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Sementara olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Berikut Timeline sejarah permainan bulu tangkis atau badminton di dunia.

Tahun 1400
Sebelum badminton berkembang pesat, sejumlah negara sudah mulai mengenal permainan yang mirip sejak ratusan tahun lalu. Pada abad ke-14 di Cina, muncul permainan Ti Jian Zi yang dimainkan dengan menendang kok ke udara.

Tahun 1600
Kemudian pada 1600, masyarakat di Benua Eropa mulai memainkan Jeu de Volant yang mulai menggunakan raket untuk memukul kok.


Tahun 1870
Sejarah modern bulu tangkis atau badminton dimulai di India lewat permainan yang dikenal sebagai Poona. Poona dikembangkan dari permainan anak-anak yang memakai raket dan kok yang terbuat dari bulu angsa. Awalnya permainan ini dimainkan tanpa jaring pembatas. Para pemain hanya saling membalas pukulan selama mungkin. Tentara kolonial Inggris yang menjajah India kemudian membawa permainan itu ke negaranya di awal 1870.

Tahun 1873
Mulai disebut Badminton pada 1873. Bangsawan bergelar Duke of Beaufort resmi memperkenalkannya di Inggris. Dia memperkenalkan permainan badminton kepada para bangsawan saat menggelar pesta kebun. Setelah itu permainan badminton semakin populer.
Tahun 1893
Pada 1893, sebanyak 14 klub bergabung dan mendirikan the Badminton Association. Asosiasi ini menyusun aturan permainan badminton. Belakangan asosiasi ini berkembang dengan bergabungnya negara federasi dan berganti nama menjadi the Badminton Association of England.

Tahun 1928
Menjelang akhir tahun 1920-an, badminton mulai terkenal di Indonesia. Seorang pemain badminton kawakan Jap Eng Hoo dari Penang mengenalkannya di Medan, Sumatera Utara

Tahun 1934
Badminton terus meluas sampai ke berbagai negara. International Badminton Federation (IBF) pun didirikan pada 1934. Ada sembilan negara pendirinya yakni Kanada, Denmark, Inggris, Perancis, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Skotlandia, dan Wales. Belakangan organisasi ini berganti nama menjadi World Badminton Federation (WBF).
Kegiatan-kegiatan dalam perbulutangkisan sejak awal 30-an terus berkembang. Tercatat kejuaraan di Jawa Barat pada 1934 dan kejuaraan lain yang banyak mendorong perkembangan olahraga ini pada masa penjajahan Belanda.

Tahun 1951 
Pada 5 Mei 1951 dibentuklah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Menurut dokumentasi Harian KOMPAS, pergantian istilah Badminton ke Bulu Tangkis disahkan di kongres tersebut. Pengusulnya adalah seorang penggemar badminton bernama Khouw Hon Soei.

Tahun 1957
Indonesia ikut perebutan Piala Thomas untuk kali pertama pada Juli 1957 di Bangkok. Dalam ajang ini, tim debutan Indonesia meraih juara setelah mengalahkan juara bertahan selama 9 tahun yaitu Malaysia dengan skor 6-3.

Tahun 1959
Indonesia ikut serta untuk kali pertama dalam memperebutkan Piala Uber. Tim Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dan tersingkir dipenampilan pertama.
 
Tahun 1962
Bulu tangkis dipertandingkan perdana dalam laga Asian Games IV di Jakarta pada 24 Agustus sampai 4 September 1962. Indonesia meraih lima dari enam jenis pertandingan yang diperebutkan.
 
Tahun 1975
Atlet PB Djarum sekaligus legenda bulu tangkis Indonesia Lim Swie King muncul sebagai juara nasional pada 1975. Dia mengalahkan pemain top seperti Iie Sumirat dan Tjuntjun. Sejak saat itu prestasi pebulutangkis PB Djarum terus meroket.
 
Tahun 1982
Salah satu turnamen bulu tangkis yang menjadi kalender kegiatan PBSI adalah Indonesia Open Badminton Championships atau Indonesia Terbuka yang dimulai sejak 1982.

Tahun 1992
Bulu tangkis dipertandingkan untuk kali pertama dalam Olimpiade Barcelona, Spanyol. Butuh 15 tahun untuk memperjuangkan agar bulu tangkis dipertandingkan di sana. Susi Susanti dan atlet PB Djarum Alan Budi Kusuma meraih dua medali emas pertama untuk Indonesia dalam Olimpiade Barcelona.
Tahun 2000
Prestasi tertinggi di kategori perorangan yang berhasil direbut atlet PB Djarum yakni medali perak Olimpiade Sydney 2000 yang diraih Miranti Timur.
Tahun 2004
Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade 2004 setelah mengalahkan atlet asal Korea Selatan.


Sumber: Wikipedia & Opini.co.id

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]