Minggu, 08 September 2013

Minuman Pembersih Racun Dalam Tubuh

Minuman Pembersih Racun Dalam Tubuh

Detoksifikasi (detoxification, detox) adalah lintasan metabolisme yang mengurangi kadar racun di dalam tubuh, dengan penyerapan, distribusi, biotransformasi dan ekskresi molekul toksin.
Gaya hidup yang tidak sehat membuat kita terlalu sering makan makanan yang kurang bergizi. Sehingga racun terakumulasi di dalam tubuh. 
Untuk membersihkan racun tersebut, tidak ada salahnya untuk menikmati minuman sehat berikut ini;

Detoks lemonade
Minuman detoks lemonade terbuat dari campuran lemon, jahe, madu, dan air hangat. Minuman hangat ini cocok dinikmati di pagi. Karena lemon kaya akan asam sitrat, mengonsumsi minuman ini mampu membantu tubuh membersihkan racun secara alami dari dalam.

Detoks sayur
Jarang makan sayur? Coba sekarang nikmati sayur dengan cara meminumnya. Campur beberapa sayuran mentah segar yang mudah ditemukan. Contohnya mentimun, bayam, seledri, kubis, dan bit. Blender semuanya kemudian langsung nikmati untuk membersihkan racun dari dalam tubuh.

Detoks buah
Salah satu cara lezat untuk membersihkan racun dalam tubuh adalah dengan mengkonsumsi minuman detoks buah. Caranya mencampur buah jeruk, nanas, delima, dan lemon kemudian diblender hingga lembut.

Detoks minuman kuning
Coba rebus beberapa buah kunyit, jahe, dan lemon, serta sedikit garam. Kunyit dan jahe akan menjadi salah satu pembersih racun yang alami dari dalam tubuh. Bukan cuma itu, kunyit juga membuat metabolisme bekerja lebih maksimal dalam membakar lemak.

Detoks teh
Bagi pecinta teh, coba tambahkan beberapa rempah untuk menjadikan minuman tersebut sebagai pembersih racun dari dalam tubuh. Misalnya biji rami, jintan, atau ketumbar. Rebus semua bahan kemudian ambil sarinya untuk mendapatkan minuman sehat detoks tubuh.

Untung Rugi Melakukan Detoks (Detoksifikasi)
Setelah membebaskan diri mengkonsumsi berbagai makanan dan minuman, ide untuk melakukan "bersih-bersih" tubuh melalui detoks terdengar bagus. Berpantang mengkonsumsi apa pun, kecuali jus buah dan sayur, tampaknya menyehatkan.

Beberapa toko yang menyediakan produk makanan dan minuman detoks mengklaim dengan diet detoks bukan cuma toksin yang dibuang, tapi kulit akan menjadi lebih kinclong, pencernaan sehat, serta meningkatkan kesehatan mental.
Tetapi kita tidak boleh percaya pada mitos atau klaim yang tidak punya dasar ilmiah tersebut. Sebaiknya bekali diri dengan informasi yang benar.

A. Apa itu racun?
Setiap hari kita mendapatkan zat-zat kimia dari makanan (pewarna atau pengawet), air (klorin), atau udara (karbon monoksida). 
"Toksin bisa menumpuk di tubuh dan menyebabkan inflamasi serta melemahkan sistem imun." 
Itu sebabnya, kita jadi gampang terkena penyakit kronik seperti sakit kepala, artritis, atau asma. Sebenarnya tubuh memiliki organ liver atau ginjal untuk menyaring dan mengeluarkan sampah dan racun. Tetapi sebagian orang meyakini gaya hidup modern menyebabkan paparan zat kimia semakin tinggi sehingga organ tersebut tak mampu membersihkannya.

B. Teori dibalik detoks
Melakukan diet detoks cukup sederhana, kita menggantikan semua makanan dan camilan dengan jus buah dan sayuran (disarankan organik) selama 3-7 hari. 
Ide tersebut berangkat dari pemahaman bahwa ketika tubuh kita dibebaskan dari tugasnya mencerna makanan padat, mereka jadi lebih efisien mengeluarkan toksin. 
Para ahli setuju bahwa jus buah dan sayur mengandung banyak nutrisi. Namun melakukan pembersihkan 3-7 hari tidak secara ajaib mampu meningkatkan kemampuan alami tubuh dalam menghilangkan racun. 
"Sebenarnya kita bisa mengeluarkan racun setiap saat jika kita makan dengan benar karena hal tersebut akan membantu tubuh berfungsi optimal." 
C. Menurunkan berat badan?
Tentu berat badan akan turun jika kita melakukan detoks. Tetapi kebanyakan hanya "berat air". Saat kita makan makanan padat, terutama karbohidrat, tubuh perlu menyimpan air agar bisa mencerna dengan baik. Ketika kita menghilangkan air dan makanan, tentu berat badan akan turun.
Masalahnya, saat kita kembali mengkonsumsi makanan padat, air akan kembali lagi. Pada sebagian orang, selama detoks justru meningkatkan keinginan untuk ngemil sehingga saat detoks selesai mereka membebaskan diri makan apa saja. 

D. Efek samping
Diet detoks dalam waktu singkat pada dasarnya tidak berbahaya. Mungkin Anda hanya akan merasa pusing dan agak lemas. Para ahli tidak merekomendasikan detoks pada orang yang sedang dalam terapi pengobatan. Misalnya pasien darah tinggi atau diabetes. Detoks juga tidak disarankan untuk anak dan ibu hamil atau menyusui.
"Untuk kesehatan yang baik, kita bukan cuma harus mengurangi paparan zat kimia tapi juga menyuplai tubuh dengan nutrisi yang diperlukan." 
Karena itulah, detoks dengan jus hanyalah salah satu bagian dalam pola makan sehat yang terdiri dari mengurangi makanan yang diproses, protein berkualitas baik, serta memasukkan buah dan sayur dalam pola makan sehari-hari.



dari berbagai sumber

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]