Rabu, 04 September 2013

Ulasan Seputar Kerja Shift

Ulasan Seputar Kerja Shift

Pekerja shift membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan irama normal dari bangun dan tidur. Kalau pernah terbang melintasi banyak wilayah waktu, Anda akan tahu betapa tidak enaknya saat jam tubuh terganggu. Insomnia, lelah mental dan fisik, gangguan pencernaan, dan merasa tidak enak badan merupakan hal yang umum.

Kalau pekerjaan menuntut gonta-ganti shift, tubuh akan menghadapi kesulitan untuk menyesuaikan diri seiring bertambahnya usia. Berdasarkan kajian, terlalu sering ganti shift dalam jangka waktu lama berisiko tinggi menderita jantung koroner atau tukak lambung.
Berikut ini beberapa langkah strategis yang dapat dicoba;
  • Lebih baik bekerja dalam satu shift selama 3 minggu, daripada gonta-ganti jadwal setiap minggunya.
  • Ubah urutannya. Tidur akan lebih normal bila urutan shift-nya siang-petang-malam, daripada siang-malam-petang.
  • Toleransi terhadap shift pada setiap orang berbeda-beda. Kalau mengalami kesulitan untuk menyesuaikannya, pertimbangkan untuk pindah kerja. Kalau mengalami insomnia yang hebat, tanyakan pada dokter apakah boleh minum pil tidur yang berkhasiat pendek.
  • Sebuah penelitian pernah menyebutkan kalau bekerja mampu menyehatkan tubuh karena menghindarkan kita dari stres. Namun tahukah Anda, bekerja juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika dilakukan dalam bentuk shift.
Dampak Negatif Kerja Shift
Kerja shift sendiri biasa diartikan sebagai pekerjaan pada jam tertentu yang diupayakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan produktivitas. 
Bagi Anda yang memiliki jam kerja yang bergantian sesuai shift yang ditentukan, sebaiknya waspadai dampak negatif dari kerja shift tersebut, 
Berikut dampak-dampak negatif dari kerja shift;



1. Mengganggu jadwal tidur
Sebuah penelitian membuktikan kalau bekerja shift cenderung membuat seseorang tidur hanya enam jam sehari saja. Bukan cuma itu, kualitas tidur akibat bekerja shift juga menurun jika jadwal kerja tidak beraturan.
Penelitian lainnya menyebutkan kalau pekerja shift memiliki kadar hormon serotonin yang rendah. Sehingga jadwal dan kualitas tidur terganggu akibat pekerjaan tersebut.

2. Meningkatkan risiko kanker
Bekerja di shift malam meningkatkan risiko kanker payudara hingga 30 persen bagi wanita, demikian menurut penelitian dalam International Journal of Cancer.
Penyebab kenapa risiko kanker payudara bisa meningkat adalah terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, salah satunya melatonin yang seharusnya diproduksi ketika seseorang sedang tidur. Namun akibat bekerja, tubuh tidak memproduksi hormon tersebut dan mengalami peningkatan risiko kanker.

3. Memicu obesitas dan diabetes
Tidur terlalu sebentar atau mengubah jam biologis tidur (yang seharusnya beraktivitas di siang hari dan tidur di malam hari) bisa memicu obesitas, demikian menurut sebuah penelitian.
Bukan cuma itu, penelitian lain juga membuktikan kalau kerja shift dengan jadwal yang berubah-ubah mampu meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Sebab kinerja insulin ikut terganggu akibat jam biologis tubuh yang diubah.

4. Berisiko terkena penyakit jantung
Selain kanker, bekerja di shift malam juga meningkatkan risiko penyakit jantung, demikian menurut penelitian dalam British Medical Journal.
Risiko terkena penyakit jantung pada pekerja shift di malam hari itu tepatnya meningkat sebanyak tujuh persen. Sehingga tak jarang jika kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan ikut memburuk akibat kerja shift.

5. Perubahan metabolisme
Bekerja shift di malam hari membuat kadar hormon leptin menurun. Hormon tersebut fungsinya adalah mengontrol berat badan, gula darah, dan kadar insulin.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2009, perubahan hormon itu bisa berdampak buruk bagi metabolisme. Sehingga berbagai macam penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung lebih mudah menyerang.

6. Mudah cedera
Berdasarkan penelitian dari University of British Columbia, bekerja shift di malam hari membuat seseorang mudah cedera. Hal itu dikarenakan kerja shift berdampak pada jam tidur yang tidak beraturan. Sehingga seseorang akan terasa selalu letih dan lemas serta berisiko cedera ketika kembali bekerja.

7. Menyebabkan depresi
Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa bekerja shift di malam hari memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental, yaitu depresi.
Salah satunya adalah penelitian dalam International Journal on Disability and Human Development pada tahun 2008. Saat itu peneliti menemukan kalau bekerja shift meningkatkan risiko perubahan suasana hati dan kondisi labil seseorang.



Merdeka.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]