Senin, 18 November 2013

Badai Terdahsyat Sepanjang Sejarah

Badai Terdahsyat Sepanjang Sejarah

Badai atau disebut juga sebagai siklon tropis oleh para meteorolog, berasal dari samudera yang hangat. Badai bukan sekadar angin ribut biasa.Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah.

Pada saat terjadinya angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah dan disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 kilometer per jam.

Badai paling merusak adalah badai topan, yang dikenal sebagai angin siklon di Samudera Hindia atau topan di Samudera Pasifik. Beberapa badai pernah tercatat menjadi badai paling mematikan sejagat.
Badai atau topan yang menghantam di beberapa negara juga mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa, yang bahkan bisa mencapai ratusan ribu orang. Selain itu, salah satu bencana alam ini juga mengakibatkan hancurnya infrastruktur dan kerugian besar.
Berikut lima badai paling mematikan sejagat sepanjang sejarah; 


1. Siklon Bhola 1970
Siklon tropis paling mematikan pernah tercatat terjadi pada 1970 ketika Siklon Bhola menghantam Pakistan Timur (kini Bangladesh) dan Benggala Barat di India pada 12 November 1970.

Meski jumlah korban tewas akibat hantaman topan itu tidak diketahui secara pasti, tapi diperkirakan ada sekitar 300 ribu sampai 500 ribu orang meninggal. Ini membuat Siklon Bhola menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.

Topan ini mencapai kekuatan setara dengan badai Kategori 3. Kekuatan mematikan badai ini terlihat dari gelombang topan yang juga membanjiri sebagian besar pulau-pulau rendah di Delta Sungai Gangga, menyapu desa-desa dan tanaman dari muka bumi.

Topan terbentuk di atas Teluk Benggala pada 8 November dan menuju utara. Topan ini mencapai puncaknya dengan kecepatan angin 185 kilometer per jam pada November 11, dan membuat pendaratan di Pantai Timur Pakistan (sekarang Bangladesh) pada besok sorenya

Siklon ini merupakan peristiwa alam pertama yang menyebabkan perang saudara, yaitu Perang Kemerdekaan Bangladesh, yang berakhir dengan pembentukan negara Bangladesh.


2. Topan Nina 1975
Meski tidak dikenal sebagai beberapa topan reguler, namun Topan Nina muncul sebagai salah satu topan paling mematikan yang memukul China dengan keras.

Dengan menelan jumlah korban tewas hingga lebih dari 100 ribu orang, Topan Nina menjadi topan paling mematikan kedua pernah dicatat dalam sejarah. Namun, banyak orang berpikir bahwa topan ini pantas mendapat posisi nomor satu, sejak topan mematikan lainnya yang memukul Kota Haiphong, di sebelah utara Vietnam, pada 1881, yang tidak mendapatkan nama.

Sementara laporan lain menyebut jumlah korban jiwa akibat Topan Nina mencapai sekitar 229 ribu orang, setelah Bendungan Banqiao di Kota Zhumadian, Provinsi Henan, runtuh dan menghancurkan daerah hilir pada tanggal 30 Juli 1975.

Runtuhnya bendungan karena banjir besar itu juga menyebabkan serangkaian bendungan kecil lainnya runtuh, dan menambahkan lebih banyak lagi kerusakan akibat topan itu.? Kecepatan angin Topan Nina diperkirakan mencapai 250 kilometer per jam.


3. Badai Pauline 1997
Tidak puas hanya menjadi salah satu badai paling menghancurkan di Pasifik yang membuat pendaratan di Meksiko, Badai Pauline juga menjadi salah satu topan paling mematikan.

Dengan menempuh perjalanan ke pesisir Meksiko, Badai Pauline juga memuntahkan hujan lebat secara terus-menerus dan menyebabkan tanah longsor di beberapa desa termiskin di Meksiko.

Pauline berkembang dari gelombang tropis di Afrika pada 16 September 1997. Gelombang ini bergerak di seluruh Amerika Selatan dan Samudra Pasifik. Pada 5 Oktober 1997, depresi diintensifkan menjadi badai tropis dan pada hari berikutnya sampai 7 Oktober gelombang telah mencapai intensitas badai.

Diperkirakan 250 sampai 400 orang meninggal dan menyebabkan sekitar 300 ribu orang menjadi tunawisma akibat hantaman badai itu. Kecepatan angin Badai Pauline mencapai 215 kilometer per jam.
Selain itu, Badai Pauline juga menyebabkan sejumlah besar kerusakan dengan perkirakan kerugian mencapai sekitar Rp 86,8 triliun pada saat itu.


4. Badai Katrina 2005
Badai Katrina adalah sebuah siklon tropis besar yang melanda wilayah tenggara Amerika Serikat pada 24 sampai 31 Agustus 2005 dan menyebabkan kerusakan besar. Lebih dari 200 ribu kilometer persegi (atau seukuran daratan Inggris) wilayah tenggara Amerika terpengaruh akibat badai ini, termasuk beberapa negara bagian seperti Louisiana, Mississippi, Alabama, Florida, dan Georgia.

Badai Katrina menyebabkan mati listrik yang memengaruhi sekitar satu juta warga di Louisiana, Mississippi and Alabama, dan mengakibatkan banjir besar di wilayah New Orleans. Hingga 3 September 2005, diperkirakan setidaknya 1.289 orang tewas, di mana 1.029 korban meninggal secara langsung saat badai dan 260 lainnya meninggal secara tidak langsung.

Kerusakan yang diakibatkan Badai Katrina diperkirakan mencapai Rp 2.317 triliun dan menjadikannya badai Atlantik paling merugikan dalam sejarah Amerika. Kecepatan angin Badai Katrina mencapai 280 kilometer per jam.
Akibat bencana ini, banyak terjadi penjarahan dan penodongan di berbagai tempat.


5. Topan Haiyan 2013
Topan Haiyan atau di Filipina disebut dengan nama Topan Yolanda adalah salah satu siklon tropis terkuat yang pernah dicatat. Topan Haiyan menghancurkan sebagian negara Filipina.
Badai ini awalnya bermula dari suatu kawasan bertekanan rendah di timur-tenggara Pulau Pohnpei di barat Samudera Pasifik pada 2 November lalu. Setelah menjadi badai tropis dan mendapat nama Haiyan pada 4 November, gelombang ini mulai bertambah kuat dengan mencapai intensitas topan pada 5 November.

Pemerintah Filipina kemarin mengeluarkan jumlah resmi korban tewas yakni 1.774 orang, setelah sebelumnya diklaim korban meninggal akibat Topan Haiyan mencapai 10 ribu orang.

Topan Haiyan meluluhlantahkan Provinsi Leyte. Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan dia telah menyerukan militer untuk terjun ke beberapa kota yang hancur. Selain menolong korban, militer juga ditugaskan untuk menghentikan penjarahan lantaran banyak warga kekurangan makanan dan air bersih. Dia juga menerapkan hukum militer demi menjamin keamanan.

Kekuatan angin ini bisa membawa gelombang laut lebih dari 10 meter dan berkecepatan 378 kilometer per jam. Topan bergerak ke China dan sudah menewaskan delapan orang di China selatan, terutama di Provinsi Guangxi. Kerugian akibat topan ini ditaksir mencapai Rp 8 triliun.



Merdeka.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]