Jumat, 06 Desember 2013

Mengenali Masalah Kesehatan dari Warna Urine

Mengenali Masalah Kesehatan dari Warna Urine

Postingan ini adalah untuk melanjutkan postingan sebelumnya yaitu Seputar Urine/Air Kencing . 
Disini akan dibahas lebih jauh mengenai masalah kesehatan yang bisa dideteksi oleh warna urine kita.
Warna dan bau urine tak hanya bisa memprediksi apa yang baru saja Anda konsumsi, tetapi juga menunjukkan penyakit yang diderita. Baru-baru ini ahli kesehatan dari Cleveland Clinic, Ohio mengeluarkan diagram untuk memberikan petunjuk mengenai warna urine dan artinya dalam hal kesehatan.

Para ahli dari Cleveland Clinic berhasil membedakan warna urine menjadi 10 warna. Salah satunya adalah warna ungu yang tentu saja tak mungkin terjadi pada manusia. Namun warna-warna lainnya bisa memberikan petunjuk mengenai apa yang terjadi dalam tubuh Anda.

Ingin tahu apa arti warna urine Anda? Cocokkan dan ketahui melalui diagram warna urine berikut ini,

1. Transparan dan jernih
Warna transparan dan jernih pada urine menunjukkan bahwa Anda sudah banyak meminum air dan tidak mengalami dehidrasi. Namun ini tak selalu bagus. Bisa jadi Anda juga terlalu banyak minum air. Kelebihan minum air putih bisa menunjukkan gejala tertentu, seperti di sini. Jika Anda mengalaminya, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi air putih.

2. Kuning pucat dan kuning transparan
Warna kuning pucat adalah warna yang normal untuk urine. Ini menunjukkan bahwa Anda sehat dan tidak dehidrasi. Kebanyakan orang memiliki warna urine kuning pucat atau kuning transparan. Kedua warna ini sama-sama menunjukkan keadaan tubuh yang normal.

3. Kuning tua
Kuning tua juga merupakan warna urine yang normal. Ini berarti Anda tidak mengalami dehidrasi. Setidaknya belum. Jika Anda melihat warna urine kuning tua, sebaiknya Anda segera minum air putih setelahnya. Karena warna ini menunjukkan bahwa Anda hampir mengalami dehidrasi jika tak minum dalam waktu dekat.

4. Warna madu atau amber
Warna ini menunjukkan bahwa Anda mengalami dehidrasi. Tubuh Anda tidak mendapatkan cukup cairan sehingga warna urine Anda lebih tua dan hampir seperti warna madu. Jika mengetahui warna ini dalam urine, sebaiknya segera minum secepatnya untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.



5. Cokelat
Hati-hati jika Anda melihat warna urine cokelat ini. Warna ini bisa berarti Anda mengalami dehidrasi parah atau memiliki masalah dengan lever. Segera penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air. Namun jika warna urine Anda masih tetap cokelat sebaiknya segera temui dokter.

6. Pink kemerahan
Ada banyak hal yang bisa membuat urine Anda berwarna pink kemerahan. Apakah baru-baru ini Anda memakan buah bit atau blueberry? Jika iya, berarti itulah penyebabnya. Namun bisa jadi ini akibat darah yang keluar bersamaan dengan urine. Jika itu yang terjadi ada kemungkinan bahwa Anda memiliki penyakit ginjal, tumor, infeksi kandung kemih, masalah prostat, atau lainnya. Jika melihat warna urine seperti ini dan Anda tak memakan buah yang berwarna merah, sebaiknya segera temui dokter.

7. Oranye
Warna oranye bisa berarti dua hal. pertama Anda mengalami dehidrasi dan tak cukup minum air. Sementara hal lainnya adalah Anda memiliki masalah pada lever atau saluran empedu. Jika tidak, bisa jadi itu merupakan pewarna makanan yang baru saja Anda makan. Apakah Anda memakan sayuran atau buah yang berwarna oranye, seperti wortel? Atau mengonsumsi makanan dengan pewarna buatan oranye?

8. Urine berbusa
Ada kalanya urine seseorang berwarna kuning biasa, namun berbusa. Hal ini sebenarnya tak berbahaya, namun bisa mengindikasikan adanya kelebihan protein yang Anda konsumsi. Selain itu, masalah pada ginjal juga bisa menyebabkan urine berbusa. Jika hal ini berlangsung terus-menerus sebaiknya segera temui dokter.

Warna dan bentuk urine tak hanya mengindikasikan tingkat hidrasi dalam tubuh, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh banyak hal dari luar tubuh seperti obat-obatan, obat kemoterapi, atau pewarna makanan. Jika Anda melihat perubahan pada warna urine ketika mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.


Merdeka.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]