Selasa, 14 Januari 2014

Semangka Sebagai Penurun Tekanan Darah


Semangka Sebagai Penurun Tekanan Darah

Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning.
Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah

Semangka Sebagai Penurun Tekanan Darah
Untuk Anda yang punya berat badan berlebih, mungkin bisa mengonsumsi buah semangka. Sebuah studi menunjukkan semangka secara signifikan dapat mengurangi tekanan darah pada individu yang menderita kelebihan berat badan.
Tekanan pada aorta dan jantung menurun setelah mengonsumsi ekstrak semangka.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension dimulai dengan konsep yang sederhana.
Tim peneliti melihat lebih banyak orang meninggal karena serangan jantung di cuaca dingin. Mereka menderita stres akibat suhu yang dingin sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke aorta.
Orang dengan obesitas dan tekanan darah tinggi menghadapi risiko stroke lebih tinggi atau serangan jantung bila terkena udara dingin baik selama musim dingin atau di ruangan dengan suhu rendah.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, study tersebut mempelajari 13 penderita obesitas yang juga menderita tekanan darah tinggi selama 12 minggu.
Untuk mensimulasikan kondisi cuaca dingin, salah satu tangan subjek itu dicelupkan ke air bersuhu 4 derajat Celcius. Pada saat itu, tekanan darah subjek diperiksa.
Team study ini lalu membagi para penderita obesitas tersebut ke dalam dua kelompok.
Selama enam minggu pertama, satu kelompok diberi empat gram asam amino L - citrulline dan dua gram L - arginine per hari dari ekstrak semangka. Sedangkan kelompok lainnya diberi plasebo.
Selama penelitian, mereka tidak diperbolehkan mengonsumsi obat apapun atau mengubah gaya hidup untuk mengubah tekanan darah mereka.
Hasil penelitian menunjukkan mengonsumsi semangka memiliki dampak positif pada tekanan darah aorta dan parameter pembuluh darah lainnya. Pada subjek studi, ditemukan adanya perbaikan tekanan darah dan stres pada jantung saat mereka terkena air dingin.


dari berbagai sumber

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]