Jumat, 05 Desember 2014

Mencegah Penyakit Jantung Sejak Dini Melalui Pola Makan

 Mencegah Penyakit Jantung Sejak Dini Melalui Pola Makan
 
Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak ataupun dewasa. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi adalah pola makan.
Bukan hanya pola makan saat dewasa. Namun pola makan anak usia pra sekolah (3-5 tahun) pun berkontribusi terhadap level serum kolesterol non-high-density lipoprotein (HDL) yang merupakan penanda resiko penyakit jantung.
Padahal masih banyak masyarakat yang bangga saat melihat anak mereka tumbuh gemuk, bahkan obesitas. Cukup banyak yang beranggapan bahwa gemuknya anak kecil itu sehat karena dalam masa pertumbuhan. Akibatnya, tidak banyak orang tua yang cukup bijak mengkontrol pola makan anak.
Pencegahan penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan membiasakan pola hidup dan makan yang sehat sejak kecil, hindari makanan dengan tinggi lemak jenuh, kolesterol LDL, garam dan gula berlebih.
 
Lalu bagaimana mengatur pola makan yang sehat untuk anak?
Berikut ulasan tipsnya :
  • Sejak kecil kenalkan beragam jenis makanan dari sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, agar asupan gizinya lengkap. Selain itu usahakan memperkenalkan keberagaman sumber karbohidrat. Tidak hanya melulu dari nasi, tapi bisa dari jagung, gandum, umbi-umbian dan lain sebagainya.
  • Berikan porsi makan sesuai kebutuhan gizi anak menurut usia, berat badan, dan aktivitasnya. Misal anak usia 1 tahun dengan berat badan 12 kg, idealnya kebutuhan energi yang dibutuhkan 1100-1300 kkal/hari. Enrgi ini dapat diperoleh dari nasi 2-2 porsi atau dari sumber karbohidrat lain, protein hewani 1 porsi, protein nabati 1 porsi, sayur dan buah 2 porsi atau lebih. Bila anak termasuk status gizi kurang, maka asupan gizinya perlu ditingkatkan. Namun bila mengalami status gizi berlebih (overweight, obese) maka aktifitas geraknya perlu ditingkatkan.
  • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah yang kaya serat dan antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan vitamin tubuh.
  • Kurangi mengolah makanan dengan cara digoreng. Makanan yang digoreng akan cenderung mengandung radikal bebas dari minyak yang dipanasakan. Selain itu, pada suhu penggorengan yangtinggi, yakni sekitar 180 derajat Celsius, akan terbentuk akrilamida, yaitu salah satu zat yang dapat memicu pertumbuhan kanker. Membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat, serta mengurangi makanan cepat saji yang berlemak tinggi, makanan atau minuman berpengawet, dan makanan bersodium tinggi.
  • Perkenalkan garam dan gula setelah anak usia 1 tahun, dan gunakan secukupnya. Sebab sebenarnya lidah pengecap manusia tidak terlalu bisa membedakan tingkat keasinan. Jadi lebih baik, kurangi garam, jangan berlebihan.
Pola makan sehat tidak hanya menghindarkan diri dari penyakit jantung, namun juga penyakit degeneratif lainnya, misalnya diabetes dll.
Lalu Bagaimana mengenali penyakit jantung pada anak-anak?
Berikut ini jenis penyakit jantung pada anak beserta ciri-cirinya:
 
Penyakit jantung rematik
Terjadi karena demam rematik yang diakibatkan oleh bakteri streptokokus. Kebanyakan menyerang anak antara 5 - 15 tahun. Demam rematik bisa menyisakan parut luka di pompa jantung sehingga suatu saat tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.
 
Kawasaki disease
Biasanya terjadi pada anak di bawah 5 tahun Penyebabnya tidak diketahui pasti, namun diduga merupakan reaksi abnormal terhadap kuman biasa.  Gejala anak mengalami Kawasaki Disease adalah ruam merah, bibir merah dan pecah-pecah, mata merah, tangan dan kaki merah, serta bengkak di kelenjar leher. Bila diatasi dengan cepat, anak-anak yang mengidap Kawasaki Disease bisa diselamatkan.
 
Myokarditis
Otot jantung mengalami peradangan akibat infeksi virus yang merusak sel jantung. Penyakit autoimun (kekebalan tubuh bereaksi terlalu aktif dari tubuh terhadap jaringan tubuh), obat-obatan, dan bahan kimia juga bisa memicu myokarditis. Pada anak, penyebabnya lebih banyak infeksi virus, seperti flu, gondongan, demam rematik, rubela, HIV, dan difteri.
 
Kardiomiopati
Penyakit pada otot jantung yang diakibatkan gangguan genetik atau karena infeksi. Gejalanya termasuk tangan dan kaki yang berkeringat, sulit bernapas, detak jantung tak beraturan, pusing, serta kelelahan.
 
 
 
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar