Perusahaan Sukses di Jepang yang Tidak Mempunyai Kursi
Canon Inc bermarkas di Tokyo, adalah sebuah perusahaan Jepang yang mengkhususkan dalam produk gambar dan optik, termasuk kamera, mesin fotokopi dan printer komputer.
Perusahaan ini didirikan pada 1933 dengan nama Seiki-kougaku-kenkyuujo atau Laboratorium Peralatan Optik Presisi, oleh Yoshida Goro dan adik iparnya Uchida Saburo dan didanai oleh Takeshi Mitarai, teman dekat Uchida.
Tujuan awalnya adalah untuk mengadakan riset dalam pengembangan kamera berkualitas. Pada Juni 1934 mereka mengeluarkan kamera pertamanya, Kwanon, dinamakan begitu atas dasar nama Dewi welas asih Buddha. Pada tahun berikutnya perusahaan ini mengubah namanya menjadi Canon karena dilihat lebih modern daripada nama sebelumnya.
Nah ada info menarik nih Gan dari kantor dan pabrik pusatnya di jepang.
Presiden Direktur dari Canon yang bernama HisashiSakamaki, punya prinsip begini Gan:
“sebuah perusahaan akan sukses bila tidak ada kursi dan computer di dalam kantornya” (minimal jumlahnya dikurangi).
Menurut oom Sakamaki sejak kursi dihilangkan karyawan kantornya lebih konsentrasi pada saat rapat dan jumlah rapat berkurang 50% dari tahun sebelumnya.
Dengan berdiri selama kerja, hubungan sesama pekerja juga dapat lebih baik, dan menghasilkan kerjasama tim yang lebih baik pula untuk menyelesaikan suatu masalah.
Keuntungan terbesarnya juga Perusahaan Canon melakukan penghematan dengan tidak membeli kursi-kursi.
Nah foto yang karpet biru itu adalah suasana di hallway kantor dan pabriknya. Dimana dipasang sensor-sensor dan kamera yang mendeteksi kecepatan jalan karyawan, bila lamban kecepatan berjalannya, maka alarm dan lampu peringatan akan berbunyi.
Tulisan di karpet itu artinya kira-kira begini:
“Jangan Lamban – jika kita lamban perusahaan dan dunia akan kacau balau, Kecepatan jalan = 5 meter untuk setiap 3.6 detik ”
Kata si oom Sakamaki alasan kenapa pakai alarm karena pabrik Canon itu luas, akan menjadi pemborosan waktu bila karyawan nya lamban.
sumber: CaraPanas.blogspot.com
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]