Senin, 14 Oktober 2013

Penyebab Mual Setelah Makan

Penyebab Mual Setelah Makan

Mual adalah sensasi tidak menyenangkan ingin muntah, dan sering berkatian dengan keringat dingin, pucat, air liur, nyeri lambung, kontraksi duodenum, dan refluks isi usus kecil ke dalam lambung.
Beberapa orang mengalami mual beberapa menit setelah makan. Serangan mual bahkan diikuti dengan muntah. Padahal tidak ada sejarah penyakit gangguan makan yang diderita. 
Lantas apa sebabnya? Simak jawabannya seperti berikut ini;

Fakta
Mual dan sakit perut adalah gejala dari masalah pencernaan. Pada awalnya, setelah dikunyah, makanan masuk ke dalam lambung untuk dicerna sebelum akhirnya dipecah menjadi senyawa yang lebih kecil di usus kecil. Jika merasa mual setelah makan, masalah pencernaan mungkin diawali dari lambung ketika makanan mulai dicerna.

Penyebab
Selain masalah pencernaan, mual setelah makan bisa disebabkan oleh keracunan, makan terlalu cepat, terlalu banyak, atau mengonsumsi makanan tidak sehat. Jenis makanan tidak sehat itu adalah yang terlalu garing, berlemak, dan pedas.

Gejala
Mual dan sakit adalah gejala utama dari gangguan pencernaan. Setelah makan, terkadang ada juga gejala seperti terbakar pada perut. Gejala lain dari masalah pencernaan adalah kembung, kram, diare, muntah, sampai demam dan menggigil.

Pencegahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah reaksi mual setelah makan. Pertama, selalu jaga kebersihan makanan dan alat makan yang digunakan. Kemudian hindari makanan yang tidak sehat, termasuk makanan pedas, berlemak, bertepung, beralkohol, dan berkafein tinggi.

Penanganan
Mual dan sakit perut yang memicu muntah atau diare bisa memicu dehidrasi. Sehingga konsumsi air putih sangat dianjurkan. Jika mual disebabkan oleh keracunan, segera minum air kelapa muda untuk menetralkan racun.

Itulah penyebab dan cara menangani masalah mual setelah makan. Segera hubungi dokter jika kondisi tak juga membaik.
 

Merdeka.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]