Sabtu, 25 Mei 2013

Obat Obatan Yang Telah Mengubah Dunia

Obat Obatan Yang Telah Mengubah Dunia

Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat terdiri dari suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, obat juga dimaksudkan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Sejarah ilmu pengetahuan khususnya dibidang kedokteran, mencatat nama-nama berikut sebagai obat yang berpengaruh penting dalam kehidupan umat manusia.

Opium (Candu)
Opium merupakan jenis obat yang penting, baik dari sudut politik maupun budaya. Opium adalah bahan utama obat penahan sakit.
Opium, apiun, poppy atau candu adalah getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari buah candu (Papaver somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu bunga dengan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah cerah. Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan sebagai  tanaman hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.
Istilah untuk candu yang telah dimasak dan siap untuk dihisap adalah madat. Istilah ini banyak digunakan di kalangan para penggunanya bukan hanya sebagai kata nomina tapi juga kata kerja.

Vaksin cacar
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Edward Jenner memperkenalkan vaksin cacar yang dibuat dari antibodi sapi pada tahun 1798. Tahun 1885, para pelancong dari Montreal, daerah yang terserang wabah cacar, disuntik vaksin di atas kereta api.

Salvarsan
Salvarsan (dihidroksidiaminoarsenobenzenadihidroklorida),adalah obat untuk menyembuhkan sifilis, penyakit kelamin yang sangat ditakuti.
Pada tahun 1910, ilmuwan Jerman, Paul Ehrlich, menciptakan bahan kimia yang menyerang patogen spirochete yang membawa penyakit sipilis.
Pada mulanya, Ehrlich menamakan obat itu “senyawa 606”, karena obat tersebut ditemukan setelah mengadakan eksperimen selama 7 tahun, dan mengetes ratusan senyawa sampai yang ke-606.
Melalui riset-risetnya kemudian, Salvarsan dikembangkan menjadi Neosalvarsan yang semakin efektif dalam pengobatan penyakit kelamin tersebut, hingga akhirnya ditemukan antibiotik pada tahun 1940-an.
Dunia menganggap Paul Ehrlich sebagai Bapak Imunologi, Hematologi, dan Kemoterapi. Ia meninggal dunia pada 20 Agustus 1915.

Insulin
Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi.
Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.
Sebelum Frederick Banting dan kolega-koleganya mengisolasi jenis hormon ini pada tahun 1920-an, para pasien diabetes terpaksa diet ketat. Tidak banyak obat yang bisa menyembuhkan begitu banyak orang dengan begitu cepat.

Penisilin
Penisilin (PCN kadang-kadang disingkat atau pena) adalah sekelompok antibiotik berasal dari jamur Penicillium. Antibiotik penisilin secara historis penting karena mereka adalah obat pertama yang efektif melawan penyakit yang sebelumnya serius seperti sifilis dan infeksi Staphylococcus.
Penisilin masih banyak digunakan saat ini, meskipun banyak jenis bakteri resisten sekarang. Semua penisilin adalah Beta-laktam antibiotik dan digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri yang disebabkan oleh rentan, biasanya berjenis Gram-positif, organisme.
Istilah "penisilin" juga dapat merujuk pada campuran zat yang secara alami maupun organik yang diproduksi secara masal.
Saat ditemukan tahun 1928 oleh Alexander Fleming., penisilin belum dihiraukan orang. Antibiotik ini mulai dikenal di Perang Dunia II ketika digunakan untuk mengobati serangkaian penyakit yang menular dan mematikan.

Enovid
Inilah jenis pil kontrasepsi pertama di Amerika pada tahun 1960. Pada tahun 1970, enovid yang dikonsumsi jutaan orang, menjadi obat pertama yang mencantumkan efek samping pada kemasannya. Hal yang ditentang para ahli kesehatan pada masa itu, tetapi menjadi hal yang wajar sekarang.

Thalidomide
Thalidomide merupakan suatu obat sedative hipnotik yang dikembangkan di Jerman Barat sekitar tahun 1954 untuk mengatasi insomnia. Namun dalam perjalanannya obat ini banyak disalahresepkan pada ibu hamil untuk mengatasi gejala mual dan muntah. Karena popularitasnya, dalam waktu 3 tahun setelah dipasarkan obat tersebut telah dikonsumsi secara besar-besaran di 46 negara di dunia. Belum genap 6 tahun menguasai pasar obat dunia, kisah tragis dan pilu muncul bersamaan.
Bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pada saat hamil mengkonsumsi thalidomide ditemukan cacat baik dalam bentuk Amelia (tidak memiliki tangan dan kaki), fokomelia (lengan dan kaki tidak lengkap), bibir sumbing (labioschisis), tanpa langit-langit (palatoschisis), tanpa mata (anophtalmus), tanpa telinga (anotia), tanpa tempurung kepala (anencephali), hingga abnormalitas berbagai organ tubuh. 
Pada pertengahan tahun 1962, Thalidomide dinyatakan ditarik dari peredaran di seluruh dunia. Yang paling tragis, untuk menghentikan tragedi obat ini diperlukan waktu yang amat panjang, yaitu 8 tahun dengan korban lebih dari 10 - 20 ribu bayi cacat di seluruh dunia. Kasus ini menjadi "salah satu tragedi medis terbesar di masa modern.
Thalidomide muncul lagi tahun 1990-an sebagai solusi pengobatan komplikasi penyakit kusta dan penyakit lainnya.





dari berbagai Sumber

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]