Sabtu, 20 Desember 2014

Bagaimana Bertengkar Yang Sehat Dengan Pasangan

Bagaimana Bertengkar Sehat Dengan Pasangan


Dalam menjalankan hubungan asmara pasti tidak terlepas dari konflik. Wajar saja jika timbul argumen. Namun, agar tidak menjadi pertengkaran yang hebat Anda perlu tahu triknya.
Dikutip dari Your Tango, Sally LeBoy, terapis pernikahan dan keluarga mengungkapkan ada penelitian yang menunjukkan, orang yang bertengkar cenderung lebih bahagia. Karena, Anda bisa mengutarakan kepada pasangan tentang hal-hal yang tidak Anda sukai.
Nah, agar pertengkaran tidak berlarut-larut dan berlangsung dengan sehat, ikuti tips berikut ini.

Jangan Melempar Kesalahan.
Belum tentu penyebab pertengkaran 100% ada pada pasangan. Jadi, sadarilah bahwa Anda pun punya andil dalam masalah itu. Cukup katakan tindakan apa yang dia perbuat sehingga menyebabkan Anda menjadi marah/jengkel.

Jangan Memperpanjang Pertengkaran
Hal ini sama saja Anda membuang-buang waktu karena meributkan masalah kecil yang dibesar-besarkan. Jadi, cobalah untuk mengurangi ‘drama’ dalam hubungan percintaan Anda.

Jangan Ingin Menang Sendiri
Jika Anda punya pasangan, seharusnya Anda dan pasangan menjadi sebuah tim. It’s not about scoring points.  (menang  atau kalah).
                                
Jangan Langsung Memarahi Pasangan
Setiap orang tidak suka dihakimi. Jadi, tahanlah emosi Anda dan pergunakanlah bahasa yang tepat. Jangan lontarkan kalimat seperti, ‘Kamu sibuk sampai tidak mau menemuiku!’, tapi coba ganti dengan kata-kata yang lebih manis, seperti ‘Bagaimana jika sabtu malam kita bertemu? Aku sangat rindu’. Kata-kata manis dapat lebih didengar oleh pria dan dia akan lebih menghargai Anda.

Hindari Meributkan Masalah yang Sama
Psikolog Alexander Sriewijono menjelaskan, “Pertengkaran harus menjadi sebuah pembelajaran. Anda dan pasangan boleh bertengkar tapi jangan sampai bertengkar dua hingga tiga kali untuk masalah yang sama.”
Jika yang dimasalahkan adalah hal yang sama, berarti pembicaraan Anda tidaklah efektif dan pertengkaran yang lalu belum menemukan titik tengahnya. Cari metode lain untuk menyampaikan masalah Anda. Terkadang memenangkan pertengkaran bukanlah tujuan yang sesungguhnya tapi sama-sama memahami dan dapat mengubahnya merupakan hal yang paling penting.



Hindari Membuat Status Menyindir di Twitter atau Facebook
Sudah menjadi kebiasaan kita untuk selalu meng-update segala situasi dengan postingan status di Twitter dan Facebook. Namun jangan sampai Anda mem-posting status-status yang menyindir dan menunjukkan kemarahan Anda. Bukannya menyelesaikan masalah, hal ini dapat menambah masalah baru jika si dia membacanya. Jadi tahanlah diri Anda agar tidak mem-posting luapan emosi Anda.

Dengarkan Keluhannya
Jangan bicara atau malah berteriak kesal padanya. Hanya butuh dua orang saja untuk memulai pertengkaran. Jadi, cobalah untuk memberi kesempatan pada orang lain untuk bicara dan dengarkan apa uneg-unegnya.

Jangan Kasar
Hal yang terkadang tidak dapat dikendalikan ketika bertengkar adalah emosi. Bila emosi sudah meluap, kata-kata kasar dikeluarkan dan terkadang otot pun ikut dipergunakan. Kontrolah emosi Anda. Sekesal apapun, hindari memakai kata-kata kasar, memukul atau memecahkan barang. Percayalah, cara ini tidak akan menyelesaikan masalah. Komunikasi dua arah paling penting dalam penyelesaian masalah.

Bersikap Dewasa 
Jangan ngambek seperti anak kecil atau bersikap keras kepala. Dan jangan pula merendahkan diri atau mengumbar kemarahan. Hal itu haya akan memperlemah posisi Anda.

Sportif
Jika Anda salah, jangan sungkan minta maaf. Ini merupakan bentuk penyelesaian masalah secara sehat dan tidak berlarut-larut. Jangan banyak berkelit dan membela diri, jika memang Anda sadar Anda salah. Bersikaplah sportif dan akui kesalahan.



0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]