Buah-Buahan Asli Indonesia
masih ingat lagu itu Gan? lagu Ane waktu kecil.
Masih inget waktu itu, Bokap suka bawain buah-buahan kalau Beliau pulang kerja.
Yang bikin suka, Bokap Ane bawain buah-buahannya berbeda setiap harinya, kadang hari ini rambutan besoknya mangga, begitu seterusnya, itu juga tergantung dari musim buah nya seh.
Ternyata banyak buah-buahan yang asli berasal dari Indonesia, itulah kayanya negeri kita Gan, tanahnya subur hasil buminya juga melimpah.
Gak usah panjang-panjang deh,, berikut buah-buahan yang asli berasal dari Indonesia.
1. Mundu
Mundu atau rata (Garcinia dulcis) adalah sejenis pohon buah-buahan yang asli Indonesia.Buah ini juga biasa disebut apel jawa. Buahnya dapat dimakan segar atau diolah menjadi selai.Mundu merupakan sejenis pohon buah-buahan yang semakin langka anggota genus Garcinia yang berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia mangostana) dan asam kandis (Garcinia parvifolia). Mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa dan sebagian Kalimantan, meskipun tumbuhan ini juga tumbuh di Filipina dan Thailand.
2. Durian
Banyak yang nggak tahu kalau buah berduri yang dijuluki King of Fruit ini berasal dari Indonesia. Yup, durian yang khas dengan wangi menyengat ini ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Kelezatan rasanya, membuat negara lain berlomba-lomba membudidayakannya. Sekarang, ada ratusan varian durian tersebar di seluruh dunia, termasuk di Thailand yang berhasil mengembangkan 300 varian durian. Wow!
3. Manggis
Kalau durian adalah “raja buah”, maka pendampingnya adalah “ratu buah” yaitu manggis. Buah yang awalnya ditemukan di daerah Kalimantan dan Sunda ini rasanya asam-manis yang sangat segar. Konon, hal tersebut sampai membuat Ratu Victoria dari Inggris tergila-gila. Selain itu, buah keunguan ini juga mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang bagus buat tubuh kita.
4. Kedongdong
Buah dengan biji berduri ini berasal dari belahan timur Indonesia. Di dunia internasional, buah dengan kedahsyatan rasa masamnya disebut dengan nama Ambarella. Pada awal abad 20, kedondong diperkenalkan ke mancanegara, mulai dari Australia sampai Jamaica. Bahkan, kedondong sempat ditanam juga di Florida, tapi kelihatannya orang Amrik belum ngeh dengan buah rujak ini.
5. Jambu Air
Jambu air dihasilkan dari pepohonan tropis Indonesia. Bunganya berwarna putih, sedangkan buahnya yang berbentuk mirip bel punya variasi warna keputihan, merah dan hijau, tergantung pada jenisnya. Biasanya, jambu berwarna merah memilki rasa paling manis. Jambu air dikenal mancanegara dengan nama Java Apple. Di beberapa negara, jambu dibuat menjadi buah untuk salad.
6. Belimbing
Belimbing atau Carambola asli berasal dari Maluku. Awalnya, buah ini menjadi favorit di Asia, lalu kemudian dikenal hingga Amerika, khususnya di Florida. Buah ini dijuluki Starfruit karena jika dibelah, bentuknya mirip seperti bintang. Orang barat menyebut rasa belimbing sebagai penggabungan pepaya, jeruk, dan anggur.
7. Pisang
Lho kok bisa gitu ya?....
8. Rambutan
Karena kulitnya seperti ditumbuhi rambut, maka buah asli Indonesia ini dikenal dengan nama rambutan. Pada tahun 1906, Indonesia pernah mengekspor biji rambutan ke Amerika Serikat. Tapi sayang, rambutan nggak bisa hidup di sana. Sekarang beberapa negara, seperti Thailand dan Malaysia terkenal sebagai pengekspor rambutan yang sudah dikemas dalam kaleng.
9. Salak
Salak disebut dengan sebagai Snake Fruit karena kulitnya yang bersisik. Buah ini asli berasal dari Indonesia, bahkan salah satu variannya, salak condet, menjadi Identitas kota Jakarta. Ada aneka macam rasa salak, mulai dari yang manis, sepat, asam, atau gabungan keempatnya. Sayangnya, banyak yang mengira buah ini berasal dari Thailand atau Malaysia, bukan Indonesia.
10 Duku
Duku yang berbentuk bulat kecil berwarna kekuningan ini merupakan salah satu buah asli kebanggaan Indonesia. Pohonnya pun dijadikan flora identitas provinsi Sumatra Selatan. Biasanya, duku dipanen setahun sekali. Di dalam negeri dan Asia duku banyak diminati, tapi sayang ekspornya belum menembus pasar Amerika dan Eropa.
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]