Jumat, 28 Desember 2012

Penyakit Yang Paling Umum Pada Bayi & Anak (bagian II)

Penyakit Yang Paling Umum Pada Bayi & Anak
- Bagian II -



Selain masalah kesehatan ringan ( diulas di Bagian I) yang hanya menimbulkan ketidaknyamanan sementara, anak-anak juga dapat terjangkiti penyakit yang lebih berbahaya. Berikut adalah jenis-jenis penyakit berbahaya yang paling umum pada anak dan termasuk dalam program imunisasi nasional Pemerintah.


1. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang diperkirakan memengaruhi sekitar sepertiga penduduk dunia. Kuman TB menyebar ketika penderita TB batuk atau bersin. Pada anak-anak, gejala TB adalah batuk kering, kesulitan bernapas, demam, nafsu makan menurun, keringat malam, dan kesulitan mendapatkan kenaikan berat badan. Namun, gejalanya seringkali tidak jelas atau samar sehingga untuk memastikan TB perlu diagnosis dengan tes kulit (mantoux) dan rontgen paru. Bila anak Anda terdiagnosis TB, tersedia pengobatan seperti INH atau rifampisin yang harus diberikan untuk jangka waktu tertentu (6 bulan atau lebih) tanpa putus.

2. Difteri

 Difteri adalah infeksi berat pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Cdiphtheriae . Gejala penyakit ini antara lain demam, radang tenggorokan, kelumpuhan tangan dan kaki, dan sesak napas. Difteri yang parah dapat menyebabkan gagal jantung, kerusakan saraf dan mati lemas. Penyakit ini ditularkan melalui batuk, bersin dan kontak tangan.


 3. Tetanus

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di dalam tanah dan kotoran hewan. Bakteri tetanus dapat memasuki tubuh melalui luka atau gigitan hewan. Bakteri itu sendiri tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mengeluarkan racun kuat yang merangsang saraf pengendali otot dan menyebabkan kejang-kejang tidak terkendali. Tetanus dapat menyebabkan otot dan tendon pecah, sendi terkunci, sesak napas dan kematian. Imunisasi penangkal tetanus ini adalah: Kalo buat anak kecil, biasanya diimunisasi DPT (Diptheria, Pertussis, Tetanus), sedangkan kalo buat orang dewasa biasanya imunisasi TT (tetanus toxoid).. oia Gan, anak yg orang tuanya gak diimunisasi tetanus, atau jalan lahirnya terkontaminasi bakteri ini, bisa kena tetanus juga, yang disebut juga sebagai neonatal tetanus.

 

4. Pertusis (batuk rejan)

Infeksi bakteri yang sangat menular ini menyebar melalui batuk dan bersin. Gejala pertusis dimulai seperti pilek tetapi disertai kejang, pernapasan berbunyi, muntah dan batuk rejan yang mengeluarkan lendir lengket. Gejala bisa berlangsung hingga 3-4 bulan dan biasanya memburuk pada malam hari. Pada bayi di bawah 6 bulan, pertusis dapat menyebabkan pneumonia, penurunan berat badan, kerusakan otak dan bahkan kematian, jadi jangan remehkan masalah batuk.


5. Campak
Campak pernah menjadi penyakit anak yang paling umum sebelum vaksinnya ditemukan. wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. 
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi.
Campak dimulai seperti pilek yang disertai demam, lalu muncul ruam setelah dua hari. Pada kasus yang serius, campak dapat menyebabkan bronkitis, bronkiolitis, infeksi telinga dan gangguan sistem saraf.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari.


6. Gondongan
Gondongan adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan di sekitar pipi dan leher yang disertai demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Seperti halnya cacar air, gondongan hanya menyerang sekali seumur hidup. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis, radang testis (orkitis) yang dapat menyebabkan kemandulan, radang ovarium, dan pada kasus yang sangat langka, peradangan pankreas, tiroid, jantung, hati, nyeri sendi dan gangguan ginjal.

7. Rubella (campak jerman)

Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam, ruam merah yang tidak gatal dan pembengkakan kelenjar. Penyakit yang ditularkan melalui batuk, bersin dan air liur ini biasanya tidak berbahaya. Namun, bila infeksi terjadi pada wanita hamil di trimester pertama, rubella dapat mengakibatkan keguguran atau kelainan janin di telinga (tuli), mata (buta), jantung atau otak. Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.


8. Polio
Pada tahun 2005, Indonesia dan 11 negara lain yang sebelumnya dinyatakan bebas polio mengalami wabah polio karena virus impor liar dari salah satu negara endemik yang masih tersisa yaitu Afganistan, India, Nigeria dan Pakistan. Sejak saat itu, polio kembali menjadi ancaman yang nyata bagi anak-anak. Virus polio menyerang otak dan sumsum tulang belakang dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan lendir, feses atau air liur orang yang terinfeksi. Infeksi polio mungkin tanpa gejala. Bila timbul gejala, anak Anda akan mengalami sakit kepala, gangguan pencernaan, badan lemas dan kekakuan leher dan punggung.

Vaksinasi

Penyakit TB bisa dicegah dengan vaksin BCG. Difteri, Tetanus dan Pertusis dapat ditangkal dengan vaksin DTP. Meskipun campak dapat dicegah dengan vaksin tersendiri, biasanya pencegahannya dilakukan dalam satu paket vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) yang juga sekaligus melindungi anak dari gondongan dan rubella. Untuk polio, ada dua jenis vaksin yang tersedia: vaksin oral (OPV) dan suntik (IPV).  OPV berisi virus yang masih hidup sedangkan IPV berisi virus yang dilemahkan (mati). 

Baca juga lanjutannya disini: Bagian III



sumber: DokterSehat.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]