Penyakit Yang Paling Umum Pada Bayi & Anak
- Bagian III -
Ini adalah bagian terakhir dari yang kita bahas secara ringkas mengenai penyakit-penyakit yang paling umum pada bayi & anak.
Berikut penyakit-penyakit yang lebih berbahaya dibandingkan dengan bagian I & bagian II , walaupun semua penyakit itu tidak ada yang dianggap sepele.
1. Meningitis
Meningitis adalah radang pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges).
Tergantung pada penyebabnya, meningitis dapat sembuh sendiri dalam
beberapa minggu atau menjadi kedaruratan yang mengancam jiwa.
Tanda-tanda dan gejala-gejala meningitis termasuk demam, mual, muntah,
leher kaku, papilledema, pernapasan cepat, sakit kepala parah, perubahan sikap mental dan kepekaan terhadap cahaya.
Meningitis
terutama disebabkan oleh bakteri atau virus yang memasuki tubuh melalui
aliran darah dari infeksi di bagian lain tubuh. Meningitis viral lebih
umum dan lebih ringan daripada meningitis bakteri dan biasanya
menghilang sendiri tanpa pengobatan. Meningitis bakteri lebih jarang,
tapi lebih serius dan berbahaya. Meningitis bakteri dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada sistem otak dan saraf dan kadang-kadang
menyebabkan ketulian. Jenis paling umum meningitis pada bayi baru baru
lahir disebabkan oleh bakteri streptokokus. Penyebab umum lain
meningitis adalah:- Bakteri Hemophilus Influenza tipe B (HIB). HIB adalah bakteri yang menyebar melalui bersin atau batuk. Infeksi HIB memengaruhi tenggorokan, dada dan telinga dan dapat berkembang menjadi meningitis dan pneumnonia. WHO memperkirakan bahwa bakteri HIB bertanggung jawab pada sekitar 386.000 kematian per tahun, terutama melalui meningitis dan pneumonia. Hampir semua korban adalah anak-anak di bawah usia lima tahun, terutama di usia 4-18 bulan.
- Meningokokus. Bakteri meningokokus menyebabkan meningitis dan septikemia (suatu bentuk keracunan darah). Bakteri ini menyebar melalui bersin atau batuk. Ada beberapa strain meningokokus. Vaksin meningokokus hanya melindungi anak Anda terhadap strain-C.
- Pneumokokus. Bakteri pneumokokus juga menyebar melalui batuk atau bersin. Selain menyebabkan meningitis, bakteri ini juga menyebabkan septikemia dan pneumonia. Satu dari sepuluh kasus meningitis disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Meningitis oleh bakteri pneumokokus lebih fatal dibandingkan meningitis oleh meningokokus C. Anak-anak yang bertahan biasanya memiliki masalah kesehatan jangka panjang seperti tuli, epilepsi dan kesulitan belajar. Vaksin pneumokokus dapat melindungi anak terhadap bakteri ini.
2. Pneumonia
Pneumonia
adalah penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia. Sekitar 1,6
juta anak setiap tahun meninggal karena penyakit ini, lebih dari AIDS,
malaria dan TBC digabungkan. Pneumonia adalah infeksi pernapasan akut
yang memengaruhi paru-paru. Pada penderita pneumonia, alveoli paru
dipenuhi dengan nanah dan cairan sehingga bernapas jadi menyakitkan dan
asupan oksigen berkurang.
Pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. Penyebab paling umum pneumonia adalah streptococcus pneumoniae, hemophilus influenza tipe B (HIB), dan respiratory syncytial virus
(RSV). Selain melalui batuk atau bersin, pneumonia dapat menyebar
melalui darah dari ibu ke anak, terutama selama dan segera setelah
proses kelahiran bayi.Gejala pneumonia bervariasi tergantung pada usia anak dan penyebabnya, tapi yang umum adalah demam, batuk, hidung tersumbat, pernapasan tersengal atau bersuara (mengi), muntah, nyeri dada, sakit perut, penurunan aktivitas dan hilangnya nafsu makan. Bila pneumonia menyerang bagian bawah paru-paru dekat perut, anak mungkin mengalami demam dan sakit perut atau muntah tapi tidak ada masalah pernapasan. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya memiliki gejala lebih berat yang berkembang cepat. Pneumonia yang disebabkan oleh virus mungkin gejalanya muncul secara bertahap dan kurang parah.
3. Hepatitis A
Hepatitis A adalah
infeksi virus pada hati yang menyebar melalui makanan dan air yang
terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan orang yang
terinfeksi. Beberapa anak yang terkena hepatitis A mungkin tidak
memiliki gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin memiliki gejala
ringan mirip flu. Infeksi ini sangat umum di kalangan bayi dan balita.
Meskipun gejalanya tidak menyenangkan, hepatitis A jarang yang serius.
4. Hepatitis B
Hepatitis
B adalah penyakit virus yang menyebabkan iritasi dan peradangan hati.
Virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang
terinfeks atau dari ibu ke bayi saat proses kelahiran.
Hepatitis B tidak menular melalui udara, makanan atau air. Gejala
hepatitis B mungkin tidak muncul sampai 6 bulan setelah waktu infeksi.
Gejala awal termasuk kehilangan nafsu makan, kelelahan, demam, nyeri
otot dan sendi, mual dan muntah, kulit kuning dan air seni gelap. Vaksin
terhadap penyakit ini adalah imunisasi Hep B.
5. Leukemia
Leukemia adalah jenis kanker
yang memengaruhi darah dan sumsum tulang. Penyakit ini adalah penyebab
utama kematian pada anak di bawah usia 20. Diagnosis dini, pengobatan
agresif dan pemantauan sangat penting untuk memperpanjang hidup dan
meningkatkan kemungkinan sembuh. Ada dua jenis leukemia: akut dan
kronis. Leukemia akut adalah bentuk kanker dengan progresivitas cepat
sedangkan leukemia kronis berkembang secara bertahap. Ada empat jenis
perawatan yang umumnya digunakan untuk leukemia. Kemoterapi, radioterapi,
dan transplantasi sumsum tulang dan imunoterapi. Kombinasi dari empat
terapi seringkali diterapkan. Kemoterapi menggunakan bahan kimia untuk
mengobati seluruh tubuh. Radioterapi menggunakan radiasi pada daerah
tertentu. Transplantasi sumsum tulang adalah operasi di mana sumsum dari
donor dicangkokkan ke pasien. Imunoterapi merangsang sistem kekebalan
tubuh sehingga tubuh dapat menyerang sel-sel kanker.
6. Penyakit kawasaki
Seorang
dokter bernama Tomisaku Kawasaki pertama kali menemukan penyakit ini di
Jepang pada tahun 1960. Penyakit kawasaki adalah penyakit anak-anak
yang sangat jarang dan belum diketahui penyebabnya. Kebanyakan penderita
penyakit ini adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun. Gejala penyakit
kawasaki adalah kombinasi demam tinggi, ruam, telapak tangan dan telapak
kaki memerah, tangan dan kaki bengkak, mata merah, kelenjar getah
bening membesar dan bibir pecah-pecah. Penyakit ini dapat menyebabkan
pembuluh jantung meradang sehingga merusak jantung. Di rumah sakit,
dokter mengobati penyakit kawasaki dengan obat dosis tinggi yang
meningkatkan respon kekebalan tubuh. Kebanyakan anak sembuh dengan
pengobatan, tetapi penyakit ini kadang-kadang berakibat fatal.
7. Demam tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi
yang hanya dapat hidup di darah dan saluran usus manusia. Bakteri ini
menyebar ketika anak mengonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh tinja atau urin dari orang yang terinfeksi. Gejala
umumnya termasuk demam tinggi, malaise, sakit kepala, sembelit atau
diare, bintik-bintik merah di dada, dan pembesaran limpa dan hati. Anak
Anda dapat dilindungi dari demam tifoid dengan vaksinasi.
Semoga kita selalu waspada terhadap penyakit-penyakit tersebut mulai yang dibahas di bagian I - III.
Jangan pernah menganggap remeh keluhan-keluhan penyakit, terutama pada anak-anak.
Menjaga kesehatan itu sangat penting, kebiasaan hidup sehat jauh lebih penting.
Semoga kita dijauhkan dari segala macam penyakit. Aamiin
Baca juga ulasan sebelumnya:
Suber: DokterSehat.com
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]