Hewan Paling Kesepian di Dunia
Menjadi spesies hewan langka dan terancam punah bukanlah menjadi pilihan mereka. Habitat hewan-hewan di alam liar semakin hari semakin sempit, bahkan hilang akibat ulah tangan-tangan jahil manusia yang merampasnya untuk dijadikan lahan komersial dan industri.
Kondisi ini jelas mengancam keberlangsungan hidup spesies-spesies yang tinggal di dalamnya. Tak sedikit spesies yang mati satu demi satu dan terus menurun jumlahnya, sehingga menjadikan mereka tergolong dalam hewan langka yang terancam punah.
Bahkan, beberapa di antaranya tinggal hidup sendiri di suatu habitat dan belum sempat menghasilkan keturunan. Seperti halnya manusia, hidup sendiri tanpa adanya teman membuat hewan tersebut merasa kesepian dan terisolasi.
Berikut 6 spesies hewan langka yang dinilai hidupnya paling kesepian di dunia.
Ikan Mangarahara cichlid
Merupakan spesies ikan langka yang sudah sangat jarang dapat ditemukan di alam liar dan terancam punah. Mangarahara cichlid saat ini hidup kesepian, dalam pengawasan kebun binatang. Namun sayang, dua ekor ikan Mangarahara cichlid yang masih tersisa semuanya berjenis kelamin laki-laki sehingga tidak memungkinkan untuk saling membuahi dan menghasilkan keturunan satu sama lain. Dengan demikian, hewan ini tidak bisa menjaga kelestariannya. Spesies ini pun akan segera punah jika dua ekor Mangarahara cichlid jantan yang saat ini berada di Kebun Binatang Berlin tidak dapat menemukan betina (pasangannya) dengan segera.
Kura-kura Lonesome George
Kura-kura Lonesome George, merupakan spesies terakhir dari subspesies Geochelone elephantopus abingdoni yang juga menjadi ikon dari Pulau Pinta, Kepulauan Galapagos. Kura-kura darat raksasa ini termasuk hewan yang berumur panjang, mampu mencapai lebih dari 100 tahun. Namun sayang, George meninggal tahun lalu dalam kesendirian dan kesepiannnya, tanpa sempat berhasil kawin dan menghasilkan keturunan untuk melanjutkan subspesies yang memang terancam punah.
Macan tutul amur
Hutan di Rusia Timur menjadi rumah bagi macan tutul amur, kucing besar tangkas dan pintar yang jumlahnya saat ini sangat sedikit bahkan diperkirakan hanya tersisa 30 ekor di planet ini. Penampilannya yang sangat mencolok dan khas dengan motif leopardnya yang merupakan daya tarik justru menimbulkan masalah buat diri mereka. Pasalnya, kulitnya yang tutul-tutul, menarik para pemburu ilegal untuk membunuh mereka dan mengambil kulitnya kemudian dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Badak jawa
Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat merupakan rumah sekaligus saksi bisu bagi kesepian para badak Jawa ini. Karena di tempat itulah spesies langka ini terisolasi dan dilindungi. Jumlahnya yang kini hanya tersisisa kurang dari 100 ekor menjadi alasan membuat taman khusus untuk melindungi dan melestarikan spesies yang terancam punah dan juga menjadi maskot bagi Indonesia. Karena mamalia besar ini hanya ditemukan di pulau Jawa dan tergolong jenis spesies mamalia besar yang paling langka.
Gorila gunung
Malang benar nasib gorila gunung yang hidup di Afrika Tengah dan Afrika Timur. Pegunungan yang merupakan habitat mereka semakin hari semakin terkikis karena ulah manusia demi tujuan komersial. Hilangnya habitat yang selama ini menjadi rumah bagi mereka, memaksa spesies ini untuk berjuang hidup beradaptasi di tempat baru dan tak sedikit yang berguguran. Diperkirakan jumlah gorila saat ini kurang dari 900 ekor, dan terancam punah.
Lumba-lumba vaquita
Vaquita ialah lumba-lumba mini atau kecil yang biasa ditemukan di Teluk Meksiko, California. Vauqita tergolong ke dalam spesies langka yang jumlahnya tinggal tersisa 200. Jaring-jaring ikan demi kepentingan industri perikanan menjadi perangkap menakutkan yang selalu menghantui kehidupan mereka.
Sumber: National Geographic Indonesia
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]