Kamis, 30 Januari 2014

Sering Menonton Video Porno, Otak Akan Mengecil



Sering Menonton Video Porno, Otak Akan Mengecil

PRIA yang menonton pornografi dapat menyusut otaknya dan menumpulkan respon mereka terhadap rangsangan seksual, kata satu penelitian.
Ini pertama kalinya peneliti menemukan hubungan antara tontonan pornografi dan bahayanya terhadap fisik.
Namun, penjelasan alternatifnya adalah, orang yang menghabiskan lebih banyak waktu melihat pornografi memang dilahirkan dengan jenis otak tertentu.
Dr Simone Kühn, penulis utama studi tersebut dari Max Planck Institute di Berlin
, mengatakan, penemuan ini merupakan bukti pertama untuk hubungan antara konsumsi porno dan penurunan ukuran otak dan aktivitas otak dalam menanggapi rangsangan seksual.
Untuk penelitian ini, Dr Kuhn dan koleganya Jurgen Gallinat dari Charite University, juga di Berlin, merekrut 64 pria sehat berusia antara 21 dan 45 tahun dan mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang kebiasaan menonton gambar dan film porno.
Peneliti juga mengambil gambar dari otak para pria tersebut untuk mengukur volume dan untuk melihat bagaimana otak mereka bereaksi terhadap gambar-gambar porno, kata penelitian yang diterbitkan dalam jurnal psikiatri JAMA.
Mereka menemukan perbedaan mencolok pada laki-laki yang tidak menonton dibandingkan dengan mereka yang secara teratur mengakses video seksual atau gambar.
Dr Kuhn mengatakan, pihaknya menemukan bahwa volume yang disebut striatum, daerah otak yang dikaitkan dengan proses motivasi dan mendapatkan penghargaan, lebih kecil bagi mereka yang mengonsumsi pornografi.
Selain itu pihaknya menemukan bahwa daerah otak lain, yang merupakan bagian dari striatum ketika melihat rangsangan seksual, justru menunjukkan aktivasi kurang bagi mereka yang mengkonsumsi pornografi.
Namun peneliti lain mengklaim, jika konsumsi itu dilakukan sedang-sedang saja mungkin tidak merusak.
Dr Gregory Tau dari Universitas Columbia, mengatakan, “Semuanya akan menjadi buruk jika berlebih-lebihan, dan mungkin tidak mengerikan jika sedang-sedang saja.”
Dr Tau, yang tidak terlibat dengan penelitian ini, mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan, dengan studi yang lebih lama untuk menentukan, apakah pornografi memang menyebabkan perubahan otak.
Dia berkata, kemungkinan ada individu dengan jenis otak tertentu yang lebih rentan terhadap jenis-jenis perilaku.
“Atau, mungkin penggunaan berlebihan (pornografi), yang hidupnya hanya untuk itu, menyebabkan adanya perubahan otak. Atau, bisa jadi keduanya.”
Dr Kuhn mengatakan, kondisi ini seperti perilaku lainnya, yakni orang yang mengemudi taksi akan terdapat perubahan ukuran otak dan fungsinya.
“Pada dasarnya, segala sesuatu yang orang sangat sering melakukanya, dapat membentuk struktur otak mereka dan fungsinya,” tambahnya.




muslimina

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]