Selasa, 26 Maret 2013

Seputar Patah Tulang / Fracture

Seputar Patah Tulang / Fracture

Patah tulang atau Fraktur (fracture) adalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditentukan sesuai jenis dan luasnya atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh.
Fraktur adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak menyita perhatian masyarakat, pada arus mudik dan arus balik hari raya idulfitri tahun ini banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang sangat banyak yang sebagian korbannya mengalami fraktur. Banyak pula kejadian alam yang tidak terduga yang banyak menyebabkan fraktur. Sering kali untuk penanganan fraktur ini tidak tepat mungkin dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia contohnya ada seorang yang mengalami fraktur, tetapi karena kurangnya informasi untuk menanganinya Ia pergi ke dukun pijat, mungkin karena gejalanya mirip dengan orang yang terkilir.
Fraktur lebih sering terjadi pada orang laki-laki daripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan. Sedangkan pada Usila prevalensi cenderung lebih banyak terjadi pada wanita yang berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormon.

Jenis fraktur / Patah tulang
Complete fraktur (fraktur komplet)
Yaitu patah pada seluruh garis tengah tulang, luas dan melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
Closed frakture (simple fracture) 
Patah tulang yang tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
Open fracture (compound frakture / komplikata/ kompleks) 
Merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan      ujung tulang menonjol sampai menembus kulit),atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. 
  • Open Fracture atau Fraktur terbuka sendiri di gradasi menjadi beberapa grade yaitu:
Grade I  : luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.
Grade II : luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif.


Greenstick
Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
Transversal 
Yaitu fraktur sepanjang garis tengah tulang.
Oblik 
Yaitu fraktur yang membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
Spiral
Yaitu fraktur memuntir seputar batang tulang.
Komunitif
Yaitu fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen.
Depresi
Yaitu fraktur dengan frakmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan wajah).
Kompresi
Yaitu fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang).
Patologik
Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, paget, metastasis tulang, tumor).
Avulsi
Yaitu tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada perlekatannya.
Epifisial
Yaitu fraktur melalui epifisis.
Impaksi
Yaitu fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.

Manifestasi klinis & Pemeriksaan
Manifestasi klinis / gejala sesorang sedang mengalami keretakan atau patah tulang adalah nyeri yang terus menerus pada tulang & otot di sekitar tulang tersebut, hilangnya fungsi anggota tubuh, deformitas, pemendekan ekstremitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna pada kulit.

Setelah positif bahwa tulang tersebut mengalami keretakan atau patah kemudian di imobilisasi / mendapat penanganan, maka hal selanjutnya yang perlu untuk diperhatikan adalah: 
Menilai pain ( rasa sakit ), paloor ( kepucatan/perubahan warna), paralisis ( kelumpuhan/ketidakmampuan untuk bergerak ), parasthesia ( kesemutan ), dan pulselessnes ( tidak ada denyut )
Rotgen sinar X  dan pemeriksaan CBC jika terdapat perdarahan untuk menilai banyaknya darah yang hilang.

Saat si penderita akan dipindahkan ke ruang perawatan maka perlu disangga bagian bawah dan atas tubuh yang mengalami cedera tersebut untuk mencegah terjadinya rotasi atau angulasi.
Prinsip penanganan fraktur meliputi : 
  • Reduksi fraktur, berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis Reduksi tertutup, mengembalikan fragmen tulang ke posisinya ( ujung ujungnya saling berhubungan ) dengan manipulasi dan traksi manual. Alat yang digunakan biasanya traksi, bidai dan alat yang lainnya. 
  • Reduksi terbuka, dengan pendekatan bedah. Alat fiksasi interna dalam bentuk pin, kaawat, sekrup, plat, paku. Iimobilisasi Imobilisasi dapat dilakukan dengan metode eksterna dan interna Mempertahankan dan mengembalikan fungsi Status neurovaskuler selalu dipantau meliputi peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan. Perkiraan waktu imobilisasi yang dibutuhkan untuk penyatuan tulang yang mengalami fraktur adalah kurang lbh 3 bulan.
Jika Agan mendapati orang yang menderita fraktur / patah tulang dimana saja, bisa karena kecelakaan lalu lintas atau terjatuh dan sebab lainnya, berikut tips penanganan sementara sebelum mendapatkan perawatan selanjutnya di rumah sakit,
  1. Buka jalan napas, lakukan napas buatan jika diperlukan.
  2. Hentikan perdarahan apabila terjadi patah tulang terbuka. Gunting pakaian korban sebelum melakukan pertolongan.
  3. Bila korban tak sadarkan diri, anggap ia mengalami luka di bagian kepala, leher atau tulang belakang.
  4. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang yang terlihat keluar.
  5. Jangan membersihkan luka atau menyisipkan sesuatu pada tulang yang luka meskipun tujuannya untuk menolong.
  6. Tutup luka secara perlahan dengan kain steril atau perban untuk menghentikan perdarahan.
  7. Tutup luka secara keseluruhan, termasuk tulang yang menonjol keluar.
  8. Hubungi paramedis atau ambulans, jangan mengangkat korban yang terluka di bagian kepala, leher atau tulang belakang tanpa memakai tandu. Jaga kepala tetap lurus dengan badan.
  9. Bila pertolongan medis belum datang sementara korban harus dibawa ke rumah sakit, gunakan splint di atas dan di bawah luka sebelum korban dipindah.
  10. Jangan memberi minuman atau makanan pada korban.
Jangan memindahkan korban kecuali ada tenaga medis yang berpengalaman, khususnya apabila bagian yang terluka adalah kepala, leher atau tulang belakang. 
Jika harus dipindahkan, pastikan bagian yang terluka tidak bergeser atau bergerak karena proses pemindahan. Contohnya, ikat bagian kaki yang terluka dengan kaki yang tidak terluka, baru kemudian dipindahkan.



Wikipedia & sumber lainnya

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]