Kamis, 03 Oktober 2013

Percobaan Ilmiah Yang Sadis Terhadap Manusia

Percobaan Ilmiah Yang Sadis Terhadap Manusia

Di berbagai belahan manapun di dunia ini, menggunakan manusia atau organ-organnya sebagai kelinci percobaan adalah hal yang diharamkan. Hal ini karena tidak sesuai dengan hak asasi manusia.
Namun begitu, di masa kegelapan manusia, terutama saat Perang Dunia ke-2, nyatanya uji coba seperti ini sering dilakukan. Tujuannya banyak, ada yang mencoba untuk menggali misteri seputar manusia, ada pula yang digunakan untuk membangun senjata pemusnah masal.
Kebanyakan korban yang digunakan sebagai alat percobaan ini adalah mereka yang tak merdeka atau yang hak-hak hidupnya sudah diambil secara paksa. Kebanyakan adalah tawanan, budak, atau bahkan anggota keluarga sendiri.
Para pelaku sendiri kemudian mencoba menutupi eksperimen mengerikan ini dari sorotan dunia. Namun begitu, beberapa tahun setelahnya, akhirnya uji coba yang tak berperikemanusiaan ini akhirnya terungkap juga.

Kira-kira, apa saja percobaan mengerikan yang pernah menyiksa manusia? Simak daftarnya berikut ini;


1. Eksperimen Nazi
Eksperimen Nazi yang menggunakan manusia merupakan uji coba medis yang melibatkan ratusan orang pada masa penjajahan Nazi di PD II. Sebagian besar aktivitas ini dilakukan di Kamp Konsentrasi Auschwitz, Polandia, dan dipimpin langsung oleh Dr. Eduard Wirths.
Kejadian mengerikan banyak sekali terjadi di sini. Salah satunya adalah upaya Nazi untuk menciptakan sebuah ras bangsa Jerman yang benar-benar unggul.
Dr. Josef Mengele pernah melakukan sebuah eksperimen yang memanfaatkan lebih dari 1.500 tahanan kembar. Tahanan ini dipisahkan dari kembarannya dan kemudian diberikan berbagai obat dan suntikan, tujuannya agar bisa ditemukan sebuah ras yang unggul.
Ada juga tahanan yang dipaksa telanjang dan dibiarkan di udara dingin selama berjam-jam. Tujuannya untuk meneliti ketahanan manusia terhadap hipotermia.


2. Unit 731
Unit 731 adalah kelompok litbang senjata biologis dan kimia yang dimiliki oleh Tentara Kekaisaran Jepang pada masa perang China-Jepang kedua dan PD II. Unit ini menggunakan berbagai bahan berbahaya kepada manusia untuk menciptakan senjata perang yang mematikan.
Salah satu yang terkenal adalah upaya Komandan Shiro Ishii dalam melakukan pembedahan terhadap manusia yang masih hidup. Beberapa korban dibedah saat mengandung, ada juga yang bagian tubuhnya diamputasi dan disambung lagi ke tempat lain.
Banyak tawanan yang juga ditulari penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorea. Cara penularannya juga kejam, yaitu lewat aksi pemerkosaan.


3. Studi Sifilis Tuskegee
Pada tahun 1932 hingga 1972, nasib pria kulit hitam di Amerika Serikat sungguh mengenaskan. Beberapa yang jadi korban The Tuskegee Study of Untreated Syphilis misalnya, mereka dijadikan kelinci percobaan hidup-hidup dengan ditulari penyakit sifilis.
Banyak korban tak mengetahui bahwa mereka jadi sasaran tindakan malpraktik. Mereka hanya diberi tahu kalau sedang memiliki aliran darah yang buruk saja, padahal, mereka sebenarnya diberi racun untuk menyembuhkan sifilis ini.
Korban sendiri berasal dari kalangan miskin dan tak memiliki pendidikan yang cukup mengenai kesehatan. Maka, ketika Tuskegee menawarkan makanan dan pengobatan gratis, para pria kulit hitam ini pun mau-mau saja.


4. Lab racun Uni Soviet
Lab pengembangan racun Uni Soviet ini dikenal juga dengan Laboratorium 1, Laboratorium 12, dan The Chamber. Di sini, polisi khusus Soviet mengembangkan racun yang bisa digunakan untuk senjata pembunuh masal.
Berbagai senjata berbahaya kemudian berhasil tercipta dari lab ini. Beberapa di antaranya adalah gas mustard, ricin, dan digitoxin. Racun-racun ini semuanya diujicobakan kepada tawanan yang diberi nama Gulag (sampah masyarakat).
Menurut beberapa kesaksian, disebutkan bahwa korban mengalami berbagai siksaan akibat racun ini. Beberapa di antaranya adalah perubahan terhadap tubuh, pelemahan sistem imun, dan mati secara perlahan dalam 15 menit.


5. Eksperimen Korea Utara
Sudah banyak laporan yang menyebutkan bahwa Korea Utara merupakan sarang dari uji coba menggunakan manusia. Bahkan, disebutkan pula uji coba ini sama mengerikannya dengan yang pernah dilakukan oleh Nazi dan Jepang saat PD II.
Menurut salah seorang korban, 50 tahanan wanita yang sehat pernah dipaksa untuk memakan kubis yang telah diracun. Setelah memakannya, ternyata mereka mati secara perlahan sampai 20 menit. Kebanyakan yang mati ini dilaporkan memuntahkan darah dari mulut dan anusnya.
Tahanan ini memang tak bisa berbuat apa-apa. Jika menolak makan racun tersebut, keluarga merekalah yang akan mati.
Menanggapi hal ini, pemerintah Korea Utara terang-terangan menolaknya.


6. Studi Monster
Studi Monster merupakan upaya untuk meneliti fenomena gagap terhadap 22 anak yatim di Davenport, Iowa, pada 1939. Para anak dipisahkan dalam kelompok kendali dan eksperimental dan kemudian diberikan perlakuan berbeda.
Perlakuan yang diberikan ini benar-benar bagaikan bumi dan langit. Kelompok pertama diberikan terapi positif untuk membantu mereka berbicara, sementara kelompok kedua dimaki-maki dan dibentak.
Banyak dari kelompok dengan perlakuan negatif ini kemudian mengalami perkembangan psikologis yang buruk. Bahkan, banyak di antara mereka yang tetap gagap hingga dewasa akibat penelitian ini.


7. Proyek Aversion
Politik Apartheid yang pernah berlaku di Afrika Selatan ternyata tidak hanya melakukan diskriminasi terhadap kaum kulit berwarna saja. Buktinya, kaum homo dan lesbian juga disiksa.
Tentara Afrika Selatan memaksa lesbi dan gay kulit putih untuk melakukan operasi kelamin pada tahun 70 hingga 80-an. Hal ini dilakukan dengan melakukan sunat kimia, setruman, dan segala tindakan medis yang tak benar.
Tidak diketahui pasti berapa banyak korban dari aksi ini. Namun, diduga setidaknya 900 operasi ganti kelamin paksa ini dilakukan selama tahun 1971-1989.


8. Proyek MKULTRA
MKULTRA adalah proyek yang dilakukan oleh CIA untuk meneliti cara mengendalikan pikiran manusia. Proyek ini dikerjakan oleh Office of Scientific Intelligence sejak 1950-1960an.
Diketahui CIA menggunakan berbagai jenis obat-obatan dan tindakan lain untuk memanipulasi pikiran manusia. Bahan kimia berbahaya juga diketahui disuntikkan kepada para anggota CIA secara diam-diam.


9. Proyek 4.1
Proyek 4.1 dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat kepada warganya yang berada di Kepulauan Marshall. Mereka secara paksa diminta untuk tinggal di daerah dengan paparan radioaktif tinggi.
Akibatnya, banyak keguguran terjadi di sana. Lahir pun, anak di pulau tersebut tak akan tumbuh normal. Kebanyakan anak yang tak kebal sistem imunnya mengalami kanker tyroid dan hampir sepertiga di antaranya mengalami tumor besar pada tahun 1974.


10. Eksperimen Penjara Stanford
Sebuah eksperimen psikologis diberikan terhadap beberapa tahanan dan sipir di Penjara Stanford. Mereka diberikan keleluasaan untuk melakukan hal yang di luar wewenangnya.
Akibatnya, banyak sipir yang kemudian berubah jadi beringas dan banyak tahanan kemudian menjadi trauma dan terpaksa keluar dari tahanan.



Merdeka.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]