Makanan Yang Menyebabkan Masalah Pada Pencernaan
Memahami gangguan pencernaan secara umum disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk dan stres sehari-hari. Persoalan-persoalan sering kali menunjukkan gejala-gejala yang cukup mengganggu, sehingga jika tidak mendapatkan penanganan dapat menjadi gangguan kronis dan menyebabkan penyakit.
Dalam beberapa kejadian, masalah-masalah yang berhubungan dengan pencernaan tidak dapat terdeteksi dengan mudah melalui diagnosis medis tradisional karena tidak selalu disebabkan oleh hal yang organik. Ganguan-gangguan yang terjadi disebabkan oleh perubahan fungsi satu atau lebih organ yang berada di dalam sistem pencernaan. Namun, gangguan tersebut tidak selalu disertai dengan adanya luka atau kerusakan pada organ. Masalah pencernaan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang membahayakan fungsi sistem pencernaan: stres, kebiasaan makan yang buruk, pengobatan yang menyebabkan iritasi, infeksi kronis, dan hadirnya bateria dalam sistem pencernaan, sebagaimana pada kasus tukak pepsin yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Penyakit pencernaan mencakup sakit perut biasa hingga gangguan yang lebih mernbahayakan bagi kesehatan seperti tukak yang perlu ditangani dengan operasi. Gejala-gejala yang menyertai gangguan sistem pencernaan, hati, kandung empedu, dan pankreas. Namun, bagian-bagian tubuh lainnya seperti kepala, punggung, dada, dan kaki dapat ikut terpengaruh oleh gejaia-gejaia gangguan pencernaan ini. Namun demikian, gangguan pencernaan meskipun kompleks, dapat didiagnosis melalui gejala-gejala yang ditimbulkan. Gangguan lebih lanjut yang gejala-gejalanya tidak jelas, perlu dilakukan pengamatan medis yang lebih mendalam dan akurat.
Gejala gangguan Pencernaan : Sakit perut, mual-mual, salah cerna, sembelit, rasa tidak nyaman pada usus, diare, radang usus, rasa panas pada perut, dan asam pada perut.
Penyakit gangguan pencernaan : Dyspepsia, gangguan usus besar, penyakit gastroesophageal reflux, bisul (peptic, gastric, duodenal), gastritis, hernia hiatus, batu empedu, gastroenteritis, sindroma iritasi usus, dan radang divertikulum.
Gangguan pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bagian-bagian tubuh yang seperti kepala, punggung, dada, dan kaki.
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan, kurang minum air putih, kurang mengkonsumsi serat, serta waktu istirahat yang kurang dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi Anda.
Masalah pencernaan dapat berupa maag, sembelit, hingga diare.
Berikut adalah daftar makanan yang harus dihindari untuk meredakan atau menghindari masalah pada pencernaan Anda.
Kembung atau bergas
Perut yang kembung atau terlalu banyak gas disebabkan oleh makanan yang mengandung laktosa. Oleh karena itu hindari mengkonsumsi susu, produk olahan susu, dan jus.
Diare
Apabila Anda menderita diare hindari konsumsi susu dan jus. Minuman tersebut mengandung banyak cairan yang dapat memperparah diare Anda.
Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh banyaknya lemak dan minyak yang tertimbun di hati. Penyakit ini akan menyebabkan munculnya sirosis dalam perut mereka. Apabila Anda mengalami hal tersebut hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam. Anda juga dianjurkan untuk melakukan diet protein.
Penyakit batu empedu
Penyakit yang menyerang kantung empedu ini menganjurkan Anda untuk mengurangi konsumsi lemak dan minyak.
Penyakit pankreas
Penyakit ini juga menganjurkan Anda untuk menghindari makanan dengan banyak lemak dan minyak. Beberapa penyakit pankreas berhubungan juga dengan penyakit diabetes, oleh karena itu Anda juga dianjurkan untuk mengikuti diet diabetes.
Sembelit
Sembelit terjadi karena Anda kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat. Apabila sembelit menyerang Anda, konsumsi makanan yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan, sayuran, dan juga gandum.
Penyakit yang menyerang perut seringkali merupakan awal dari penyakit lain yang lebih gawat. Jaga kesehatan perut Anda dengan mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan perut seperti gandum, sayur, dan buah-buahan.
dari berbagai sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]