Perilaku Yang Harus Dihindari Oleh Karyawan Baru
Masuk ke kantor baru sudah pasti Anda harus menyesuaikan dengan kebiasaan dan juga budaya kerja di sana. Dengan mengetahui kebiasaan ini, Anda akan lebih cepat berbaur dengan rekan kerja yang lain. Sering kali para karyawan baru melakukan beberapa hal untuk bisa mengesankan rekan kerjanya, dan sayangnya hal ini ternyata dirasa kurang tepat dan salah sasaran.
Perilaku apa saja yang harus dihindari oleh seorang karyawan baru?
berikut ulasannya;
1. Sering membawa kue / makanan kesukaan
Orang bilang makanan adalah cara paling mudah untuk menaklukkan hati orang. Maka, sebenarnya tak salah juga kalau Anda membawa kue-kue kesukaan untuk rekan kerja baru.
Sesekali sih boleh, tetapi jangan terlalu sering karena lebih baik dikenal dengan kemampuan kerja dibandingkan dengan kue-kue Anda.
Ingat, kue Anda tidak bisa membantu memberi kenaikan gaji dan juga promosi.
2. Memaksa perubahan kebiasaan kantor dengan segera
Masuknya orang baru ke dalam lingkungan kerja memang diharapkan bisa membawa angin perubahan di kantor. Hanya, sekalipun atasan sangat berharap Anda bisa memberi ide-ide baru, tak berarti semuanya harus berubah dalam semalam. Jika Anda memaksa, alih-alih dibilang hebat atau kreatif, rekan kerja justru akan berpikir kalau Anda seorang yang egois.
Sebaliknya, ajukan pertanyaan kepada senior Anda tentang prosedur yang ada di kantor dengan sopan. Setelah itu, Anda bisa mengubahnya dengan perlahan-lahan dan sesuai kesepakatan bersama.
3. Curhat berbagai hal
Agar bisa diterima rekan kerja baru, Anda cenderung berusaha terbuka dengan mereka. Namun, hati-hati, menjadi terlalu terbuka kepada mereka tanpa tahu sifat sebenarnya akan menjadi bumerang.
Bisa-bisa kehidupan pribadi Anda akan menjadi gosip kantor. Bahkan, sebuah komentar sederhana pun bisa digunakan untuk melawan Anda.
Masih ada banyak topik aman yang bisa dibicarakan kok, misalnya, cuaca, olahraga, atau kemacetan jalan raya.
4. Terlalu percaya diri
Tidak ada yang suka dengan rekan kerja yang pasif, terlalu penakut, dan tak mau ambil risiko dalam kerja tim. Namun, ini bukan alasan bagi Anda untuk bersikap terlalu percaya diri dan cenderung membandingkan dengan rekan kerja di kantor sebelumnya.
Sebaliknya, cobalah untuk berdiskusi dengan mereka, bagian pekerjaan apa yang mereka inginkan. Yang penting komunikasikan semua pekerjaan Anda dengan rekan satu tim, dan jangan bertindak terlalu percaya diri hanya untuk menunjukkan bahwa Anda mampu bekerja. Ingat semuanya adalah kerja tim.
5. Malu bertanya
Wajar saja kalau sebagai anak baru Anda ingin terlihat mampu bekerja. Tetapi, jangan sembarangan menerima proyek yang belum tentu mampu Anda kerjakan. Menerima pekerjaan yang Anda tak tahu bagaimana menjalankannya adalah kesalahan besar. Ini akan membuat atasan Anda merasa membuang-buang waktu.
Sebaiknya, teliti dulu semua tugas yang ada, teliti, kemudian pikirkan langkah apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya. Kemudian, visualisasikan hasil akhir yang diinginkan. Tak masalah kalau Anda bertanya kepada atasan. Mungkin saja mereka punya ide untuk mengisi kekurangan pekerjaan Anda. Hal ini akan menunjukkan Anda adalah seorang anak baru, tetapi tidak takut mengajukan sebuah pertanyaan.
6. Mengatakan bahwa bos baru lebih baik dari yang lama
Sekalipun Anda merasa bahwa bos baru jauh lebih baik daripada bos lama, jangan sekali-kali membicarakannya kepada rekan kerja. Rekan kerja akan berpikir, di tempat baru Anda bisa bercerita tentang kejelekan di kantor lama. Lalu, apa yang akan Anda katakan tentang kantor ini saat Anda pindah ke kantor lainnya?.
Untuk itu, seharusnya Anda hanya mengatakan betapa Anda menyukai kantor baru ini dan tidak menggerutu tentang masa lalu.
7. Berupaya keras untuk menonjol
Para ahli konsultan karier, mengungkapkan bahwa sering kali karyawan baru menjadi sorotan tajam di kantor untuk hal-hal yang salah. Salah satunya dari cara berpakaian.
Karena ingin terlihat menonjol, karyawan baru biasanya menggunakan pakaian yang lebih menonjol dibanding rekannya yang lain.
Memakai pakaian yang lebih menonjol dari rekan kerja Anda akan membuat suatu jarak/gap antara Anda dan rekan kerja.
Selain itu, contoh sikap yang ingin terlihat menonjol misalnya mengambil proyek yang bukan bagiannya dan hal lainnya.
8. Selalu ada setiap saat untuk bekerja
Untuk menunjukkan konsistensi, bisa jadi Anda akan menyediakan seluruh waktu Anda untuk bekerja, 24 jam selama tujuh hari. Anda tak perlu selalu melakukan ini. Ambil beberapa minggu untuk bisa memahami ritme kerja Anda, kemudian tetapkan batas yang wajar untuk bekerja.
9. Duduk di "kubikel" sepanjang waktu
Mungkin karena alasan belum punya teman dan juga belum akrab, Anda memutuskan untuk tetap duduk di meja seharian. Tetapi, bagaimana mungkin Anda bisa dapat teman kalau selalu duduk di meja dan tak berusaha ngobrol dengan orang lain. Ini akan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk memperluas jaringan, sekaligus terlihat angkuh. Cobalah untuk berbaur dengan mereka, misalnya pergi makan siang bersama-sama.
Tribun News
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]