Salah Satu Penyebab Kekalahan Amerika Dalam Perang Vietnam
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indochina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dinginantara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan Liberal.Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.
Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.
Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976.
Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam ini adalah Kim Phuc.
Kita semua pasti tahu kalau Amerika mengalami kekalahan yang telak pada perang Vietnam dahulu, tetapi tahukah anda strategi apa yang sebenarnya dilakukan oleh Vietnam yang bisa membuat Amerika merasa perlu menghentikan operasi militernya di Vietnam ?
Sekedar untuk menggambarkan kekuatan militernya, kita bisa melihat dua fakta: Pertama, penerimaan devisa nomor satu di Amerika adalah dari ekspor senjata, baru kemudian dari ekspor film. Kedua, PENTAGON, Departemen Pertahanan Amerika Serikat adalah institusi pemegang hak cipta terbanyak di dunia. Kebanyakan penemuannya adalah di bidang persenjataan.
Artinya, persenjataan Amerika sudah terbukti paling berkembang di dunia. Dua fakta ini menunjukkan betapa kuatnya Amerika. Akan tetapi dengan segala kekuatan ini, Amerika kalah di Vietnam. Setidaknya dari 2,7 juta orang Amerika yang bertugas di Vietnam tercatat 58.159 orang tewas, 1.719 hilang, dan 303.635 orang luka-luka (wikipedia). Memang jumlah ini lebih sedikit dari jumlah orang Vietnam yang tewas, tapi hengkangnya Amerika dari wilayah Indo Cina tersebut jelas-jelas merupakan fakta sejarah bahwa Amerika kalah dalam perang Vietnam.
Tentara Amerika kalah dalam perang Vietnam karena tidak mampu menghadapi serangan gerilyawan Vietkong.
Gerilyawan Vietkong sangat mengusai medan pertempuran di hutan-hutan. Mereka sangat menguasai teknik perang bergerilya. Lalu darimana gerilyawan Vietkong belajar perang gerilya yang hasilnya menang perang lawan Amerika? Disinilah hubungannya perang Vietnam dan Indonesia.
Beberapa pimpinan gerilyawan Vietkong mengatakan bahwa mereka membaca buku “Pokok-Pokok Perang Gerilya” karangan Jendral AH Nasution dan menjadikannya pedoman mereka dalam menetapkan strategi.
Nasution adalah salah seorang dari 3 Jenderal Besar bintang 5 di Indonesia. Vietkong tidak berpatokan pada Mao Tse Tung yang juga ahli perang gerilya karena kondisi alam dan masyarakatnya berbeda. Kondisi alam dan masyarakat yang paling mirip dengan Vietnam adalah Indonesia dan itu ada dalam buku karangan Nasution (Dr. Salim Said dan Saleh A Djamhari –sejarawan UI- mengatakan hal ini dalam beberapa seminar).
Jadi tidak berlebihan kalau dikatakan, Amerika kalah perang (salah satunya) karena Indonesia. Apa hikmahnya? Tentu saja tulisan ini tidak untuk membangga-banggakan sebuah perang dengan jutaan korban. Tetap saja perang adalah bencana, dan kita berdoa agar tidak terjadi lagi.
Akan tetapi fakta di atas menunjukkan bahwa pemikiran seorang anak bangsa Indonesia bisa mempengaruhi peta dunia. Karena itu jangan ragu untuk berkarya dan menuangkan pikiran kita, karena pemikiran tidak mengenal batas tempat dan waktu. Fakta sejarah ini juga menunjukkan sekali lagi kekuatan sebuah tulisan atau sebuah buku.
Jutaan orang mungkin punya pengalaman perang gerilya, tapi akhirnya yang bisa menjadi referensi adalah yang menulis.
Setelah kekalahannya di Vietnam, Amerika berusaha kembali menaikkan citra dan harga dirinya. Puluhan film-film bertemakan perang Vietnam seperti film Rambo dan film serinya “Tour of Duty”. bermunculan dengan sudut pandang Amerika menang melawan gerilyawan Vietnam. Belajar dari Vietnam, Amerika kini menghindari perang langsung kecuali didahului serangan udara bertubi-tubi, terutama di daerah teluk dan timur tengah.
Wikipedia & sumber lainnya
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]