Mengenali Manfaat & Efek samping Jahe
Jahe adalah tanaman rimpang yang lazimnya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan dibuat minuman. Bentuknya beruas-ruas dengan warna cokelat muda dan yang khas adalah rasanya yang pedas. Rasa pedas ini muncul karena adanya senyawa kimia bernama zingiron.
jahe mengandung energi sebesar 51 kilokalori, protein 1,5 gram, karbohidrat 10,1 gram, lemak 1 gram, kalsium 21 miligram, fosfor 39 miligram, dan zat besi 2 miligram.
Selain itu di dalam Jahe juga terkandung vitamin A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 4 miligram. Hasil tersebut berasarkan penelitian terhadap 100 gram Jahe, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 97 %.
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan.
Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
Jahe memiliki beragam khasiat bagi kesehatan tubuh kita. Saat musim hujan seperti ini, jahe dapat dibuat minuman untuk menghangatkan badan. Mengkonsumsi wedang jahe efektif utuk mengusir masuk angin serta mencegah demam dan batuk.
Selain itu, jahe masih memiliki manfaat-manfaat lainnya,
Manfaat apa saja yang terkandung dalam jahe? Berikut ulasannya;
Mengobati Perut Kembung
Rasa tidak nyaman di perut membuat aktivitas terganggu. Minumlah segelas jahe hangat untuk mengatasi kembung pada perut anda. Selain itu, jahe dapat meringankan masalah pencernaan dan iritasi usus.
Melancarkan Peredaran Darah
Jahe mengandung zat khusus bernama gingerol. Zat ini memiliki sifat anti koagulan, yang berfungsi untuk mencegah penggumpalan pada darah dan mencegah pembuluh darah tersumbat. Ini berarti jahe dapat mencegah penyakit yang lebih serius seperti jantung dan stroke.
Mengobati Sakit Gigi
Ternyata jahe juga dapat mengobati sakit gigi. Antibiotik yang terkandung dalam jahe bisa menyembuhkan sakit gigi. Minumlah air rebusan jahe, gunakan juga air jahe untuk kumur-kumur.
Mengobati Jerawat
Jahe dapat mencegah timbulnya jerawat. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Maryland Medical Center, disarankan untuk mengonsumsi jahe dengan takaran maksimal 4 gram sehari. Tidak dianjurkan berlebihan mengonsumsinya, karena dapat menimbulkan efek samping seperti diare, iritasi dan mulas.
Sebagai Detoksifikasi Racun dalam Tubuh
Mengonsumsi jahe scara teratur dapat menyebabkan keluarnya keringat. Nah, dalam keringat itulah racun dalam tubuh dibuang. Jahe juga dapat menangkal radikal bebas yang merugikan kesehatan.
Menurunkan kolesterol
Seperti yang telah disinggung di atas, jahe mengandung gingerol yang berfungsi sebagai antikoagulan. Zat ini dapat membersihkan kolesterol jahat dari dalam darah, ehingga bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Mengobati Mabuk Perjalanan
Apabila Anda memiliki keluhan mabuk perjalanan, sebaiknya Anda menyediakan minuman jahe. Minuman ini berfungsi sebagai pereda rasa mual dan ampuh untuk mengatasi jetlag.
Semua kelebihan pasti ada kekurangannya, sama halnya dengan jahe. Jahe selain mempunyai banyak manfaat juga terdapat efek samping jika tidak diolah secara baik dan benar.
Untuk itu, kita juga harus tahu tentang efek samping dari jahe.
Apasaja efek samping dari jahe tersebut?
Berikut ulasannya;
Gangguan pencernaan
Gejala gastrointestinal seperti mulas dan bersendawa adalah efek samping yang paling umum dari minuman jahe. Menelan jahe segar tanpa mengunyah pun dapat menyebabkan penyumbatan usus.
Pasien dengan penyakit inflamasi usus, obstruksi usus atau ulkus harus membatasi penggunaan minuman jahe dan menghindari jahe segar sama sekali. Efek samping lain yang mungkin termasuk mulut terbakar, kembung, gas, bersendawa dan gangguan pencernaan.
Risiko Perdarahan
Jahe dapat menghambat enzim COX-1 dan COX-2 sehingga dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal. COX-1 sangat banyak berada di lapisan lambung dan berfungsi sebagai agen perlindungan terhadap perdarahan.
Nah, fungsi jahe ini bisa menekan berbagai senyawa inflamasi, termasuk COX-1, 5-lox dan sitokin. Sementara manfaat ini membuatnya menjadi anti-inflamasi efektif, jahe juga menimbulkan risiko untuk perdarahan internal, terutama di saluran pencernaan.
Jangan Konsumsi Jahe bersama Obat-Obatan/Herbal Lain
Jahe bisa bereaksi berbahaya dengan herbal lain dan obat-obatan. Tentunya hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan, seperti penyakit kandung empedu atau diabetes.
Makanya, jahe tidak boleh dikonsumsi bersama dengan pengencer darah, beta blocker, penekan kekebalan tubuh dan obat yang menyebabkan kantuk. Herbal gingko biloba, bawang putih dan saw palmetto juga dapat berkontraindikasi jika digunakan bersama jahe, karena bahan tersebut dapat peningkatan risiko pendarahan.
Semua kelebihan pasti ada kekurangannya, sama halnya dengan jahe. Jahe selain mempunyai banyak manfaat juga terdapat efek samping jika tidak diolah secara baik dan benar.
Untuk itu, kita juga harus tahu tentang efek samping dari jahe.
Apasaja efek samping dari jahe tersebut?
Berikut ulasannya;
Gangguan pencernaan
Gejala gastrointestinal seperti mulas dan bersendawa adalah efek samping yang paling umum dari minuman jahe. Menelan jahe segar tanpa mengunyah pun dapat menyebabkan penyumbatan usus.
Pasien dengan penyakit inflamasi usus, obstruksi usus atau ulkus harus membatasi penggunaan minuman jahe dan menghindari jahe segar sama sekali. Efek samping lain yang mungkin termasuk mulut terbakar, kembung, gas, bersendawa dan gangguan pencernaan.
Risiko Perdarahan
Jahe dapat menghambat enzim COX-1 dan COX-2 sehingga dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal. COX-1 sangat banyak berada di lapisan lambung dan berfungsi sebagai agen perlindungan terhadap perdarahan.
Nah, fungsi jahe ini bisa menekan berbagai senyawa inflamasi, termasuk COX-1, 5-lox dan sitokin. Sementara manfaat ini membuatnya menjadi anti-inflamasi efektif, jahe juga menimbulkan risiko untuk perdarahan internal, terutama di saluran pencernaan.
Jangan Konsumsi Jahe bersama Obat-Obatan/Herbal Lain
Jahe bisa bereaksi berbahaya dengan herbal lain dan obat-obatan. Tentunya hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan, seperti penyakit kandung empedu atau diabetes.
Makanya, jahe tidak boleh dikonsumsi bersama dengan pengencer darah, beta blocker, penekan kekebalan tubuh dan obat yang menyebabkan kantuk. Herbal gingko biloba, bawang putih dan saw palmetto juga dapat berkontraindikasi jika digunakan bersama jahe, karena bahan tersebut dapat peningkatan risiko pendarahan.
Nah, Anda sudah tahu bukan apa saja manfaat jahe bagi kesehatan tubuh beserta efek sampingnya?
Semoga bermanfaat
dari berbagai sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
[Reply to comment]