Minggu, 05 Januari 2014

Tempat Paling Tercemar Di Dunia



Tempat Paling Tercemar Di Dunia

Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia, telah mencemari sebagian besar wilayah di planet bumi. Akibatnya, beberapa tempat di bumi menderita kerusakan lingkungan parah yang membuat mereka sangat tidak layak untuk ditinggali. Berikut adalah lima tempat paling tercemar di bumi, yang dilansir dari discovery.com.
Apakah salah satu wilayah di Indonesia juga termasuk di dalamnya?
Berikut ulasannya,

1. Agbobloshie, Ghana
Untuk pertama kalinya sejak tahun 2007, Institut Blacksmith yang berbasis di New York dan Green Cross Swiss mengungkapkan adanya kerusakan lingkungan yang parah di Agbobloshie, Ghana. Kerusakan lingkungan di Ghana disebabkan oleh pembakaran styrofoam yang biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk membakar barang eletronik bekas di daerah terbuka. Barang-barang eletronik itu tentunya mengandung banyak kabel yang berisi berbagai logam berat, termasuk timbal.
Logam ini dapat bermigrasi melalui partikel dalam asap, sedangkan sisanya tertinggal di tanah. Laporan terakhir menyebutkan bahwa kadar timbal di daerah ini mencapai setinggi 18.125 ppm - yang ditemukan dalam tanah di sekitar pasar makanan dan rumah di Agbogbloshie. Di Amerika Serikat, standar Environmental Protection Agency untuk timbal dalam tanah adalah 400 ppm.

2. Chernobyl, Ukraina
Tidak mengherankan jika Chernobyl selalu dimasukkan dalam daftar tempat paling tercemar di bumi. Debu radioaktif termasuk uranium, plutonium, cesium-137, strontium-90, dan logam lain masih tersisa di zona eksklusi 19 mil di sekitar pabrik nuklir. Jumlah orang yang berisiko terkena paparan radiasi di Ukraina, Rusia, Moldova dan Belarus diperkirakan mencapai 5 sampai 10 juta jiwa.
Saat ini, paparan radiasi sudah lumayan rendah, namun paparan berkepanjangan yang telah menimpa hampir sebagian besar wilayah negara tetangga telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan yang signifikan pada risiko leukemia, menurut studi yang dilakukan oleh Institut Blacksmith dan Green Cross.

3. Sungai Citarum, Indonesia
Pernah disebut sebagai "Sungai paling tercemar di dunia", sungai Citarum menyediakan 80 persen dari pasokan air untuk wilayah Jakarta, serta mengairi lahan pertanian yang memasok 5 persen dari jumlah komiditi beras di Indonesia, dan merupakan sumber air untuk 2.000 pabrik.
Pencemaran sejumlah bahan kimia termasuk timah, kadmium, kromium, dan pestisida, di sungai ini telah mempengaruhi sekitar 500.000 orang secara langsung yang tinggal di sekitar bantaran sungai, dan sebanyak 5 juta orang secara tidak langsung.
Pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia menerima pinjaman USD 500 juta (Rp 5,6 T) dari Asian Development Bank sebagai bagian dari rencana untuk merehabilitasi Citarum selama lebih dari 15 tahun. Menurut laporan Blacksmith Institute dan Green Cross tahun 2013 lalu, kadar aluminium di sungai Citarum mencapai 97 ppb (rata-rata dunia adalah 32 ppb); mangan 195 ppb (rata-rata dunia adalah 34 ppb); dan konsentrasi besi 194 ppb (rata-rata dunia adalah 66 ppb).

4. Dzershinsk, Rusia
Guinness Book of World Records pernah menyebut Dzershinsk sebagai kota paling tercemar di dunia pada tahun 2007, setelah melakukan tes pada air di kota tersebut. Sekitar 300.000 ton limbah kimia dibuang begitu saja di tempat pembuangan sampah antara tahun 1930 sampai 1998 - selama puncak manufaktur senjata kimia di Rusia.
Sebuah diidentifikasi yang dilakukan oleh Blacksmith Institute dan Green Cross menemukan bahwa 190 bahan kimia berbeda telah mengendap di dalam air tanah di kota tersebut. Ini mengakibatkan air di Dzershinsk sangat tak layak untuk dikonsumsi.

5. Hazaribagh, Bangladesh
Ada sekitar 250 pabrik pengolahan yang berada di salah satu ujung Central Park, di mana sekitar 10.000 orang bekerja hanya mengenakan sepatu bot karet saat memproses kulit binatang - yang akan dijual untuk membuat aksesori dari kulit binatang. Pabrik-pabrik itu kemudian membuang 22.000 liter kubik limbah beracun yang mereka hasilkan dari proses penyamakan kulit ke East River. Padahal sungai itu juga digunakan sebagai sumber air utama untuk kota yang dihuni oleh sekitar 185.000 orang itu.
"Selain risiko kanker yang disebabkan oleh hexavalent chromium, luka bakar, ruam, nyeri, pusing, dan mual adalah masalah kesehatan umum yang harus dihadapi oleh warga setempat," menurut Blacksmith Institute dan Green Cross.

Inilah lima tempat paling tercemar di bumi. Masihkah Anda membudayakan kebiasaan buruk membuang sampah di sembarang tempat, termasuk sungai? Masihkah Anda membudayakan kebiasaan buruk membuang limbah kimia di sembarang tempat, termasuk sungai.



Merdeka.com

0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]