Senin, 03 Desember 2012

Kerugian Marah Untuk Diri Sendiri

6 Kerugian Marah Untuk Diri Sendiri

Seberapa seringkah Agan marah-marah?
Secara manusiawi, semua orang pernah marah & setiap orang mengapresiasikan kemarahannya dalam bentuk yang berbeda, ada yang meluapkan emosinya dengan berteriak keras-keras, ada juga yang hanya diam padahal didalam hatinya juga sama berteriak.
Marah adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain: peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Marah biasanya memiliki efek yang baik karena dapat mencegah kita dari stres. namun, pada penelitian lain marah juga menyebabkan efek negatif bagi seseorang.

Beberapa dampak buruk akibat rasa amarah yang tak dikontrol, ternyata tidak hanya mempengaruhi kejiwaaan, rasa marah juga dapat membahayakan kesehatan tubuh, diantaranya:

Efek untuk tubuh
Ketika anda kehilangan kendali untuk mengontrol emosi, tubuh kitalah yang akan menerima dampak langsungnya. Dengan cepat tekanan darah dan irama napas meningkat, secepat seperti tengah bersiap untuk berkelahi. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala mendadak. Dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Saat marah, suhu badan kita pun naik sehingga tubuh mudah berkeringat.

Lelah
Ekspresi kemarahan tentu membutuhkan energi. Bahkan, setelah marah kita pun akan merasa letih. Dalam proses itu, hormon stres akan meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika marah, kita mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa disadari hal itu justru menguras habis energi kita. Akibatnya, produktivitas dalam bekerja pun berkurang karena merasa letih.

Susah tidur
Karena banyaknya pikiran negatif di kepala dan kegelisahan yang kita rasakan, rasanya sulit untuk terlelap tidur. Apabila kita tertidur dalam kondisi kelelahan akibat marah pun, tidur tentunya tidak akan berkualitas. Ketika kita tidur dengan rasa marah, tidur pun tak akan nyenyak. Adapun kekurangan tidur akan menyebabkan pikiran negatif yang akan memicu emosi. Lebih lanjut, insomnia dan masalah tidur lainnya pun akan berdatangan seiring dengan perasaan emosi Anda yang berkelanjutan.



Depresi
Terus-menerus menyimpan rasa marah dapat berujung pada depresi. Hal itu akan memicu serangkaian perilaku yang membahayakan kesehatan seperti merokok dan minum minuman keras. Terkadang, orang menggunakan amarah untuk meluapkan perasaan depresi dan ketidakberdayaan. Amarah bukanlah rasa alamiah yang menyehatkan. Maka itu, bila terus dirasakan, kesehatan kita pun akan terancam.

Efek dalam bersosialisasi
Terkadang kita memang dapat kehilangan kontrol diri, tapi bila terlalu sering tentu akan berdampak pada aspek sosial kita dalam keseharian. Kita pun akan lebih nyaman berada sendirian ketimbang bergaul dengan orang lain. Dalam lingkungan kantor, bila tidak bersosialisasi, bawahan kita akan kurang menghormati dan atasan kita akan melihat kita sebagai orang yang tak dapat mengontrol emosi.

Salah ambil keputusan
Amarah dapat membuat kita menjadi tidak rasional. Kita pun terjebak dan kehilangan fokus dalam menghadapi suatu masalah. Nyatanya, saat seharusnya memutuskan hal terbaik dalam suatu maslah, dalam keadaan marah kita mungkin malah akan melakukan hal yang sebaliknya. Kita pun tak mampu melihat masalah dari perspektif yang berbeda dan berujung dengan mengambil keputusan yang salah.




0 Komentar:

Posting Komentar

[Reply to comment]